Jumat, 19 April 2024 | 15:28
COMMUNITY

KRH Gus Ripno: Memakai Tongkat Merupakan Sunnah Para Nabi

KRH Gus Ripno: Memakai Tongkat Merupakan Sunnah Para Nabi
Ilustrasi Nabi Musa AS, dan KRH Gus Ripno Waluyo

ASKARA - Ternyata memakai tongkat merupakan sunnah para nabi. Musafir pada zaman nabi selalu membawa tongkat, yang difungsikan sebagai penguat perjalanan di padang pasir atau hutan. Selain itu, tongkat juga berfungsi untuk keamanan para musafir jika bertemu binatang buas.

KRH Gus Ripno Waluyo, SE, SPd, S.H, C.NSP, C.CL, C.MP mengatakan jika menggunakan tongkat merupakan kiasan untuk menjadikan Tongkat dalam Islam memiliki makna yang tidak sekadar penyangga tubuh saat berjalan di usia renta.

Menurutnya, tongkat memiliki filosofi mendalam. Sejarah juga mencatat, memakai tongkat merupakan kebiasaan di masa Rasulullah SAW, sahabat, dan para pewarisnya, sunnah Nabi sebagai sandaran kokoh dalam kehidupan beragama.

Tongkat dalam Islam memiliki makna yang tidak sekadar penyangga tubuh saat berjalan di usia renta. Bahkan, tongkat memiliki filosofi mendalam.

Sejarah juga mencatat, memakai tongkat merupakan kebiasaan di masa Rasulullah SAW, sahabat, dan para pewarisnya, ulama. “Makanya, tokoh ulama jaman dulu kebanyakan bertongkat, kendati masih belum udzur,” ujar KRH Gus Ripno kepada askara.co, Senin (13/6).

Dia menjelaskan, seorang mukmin yang sudah berumur 40 tahun ke atas disunnahkan memakai tongkat atau asho. arti kata tongkat adalah sepotong bambu (rotan, kayu, dan sebagainya) yang agak panjang (untuk menopang atau pegangan ketika berjalan, menyokong, dan sebagainya.

Disamping mencontoh kebiasaan para nabi juga memiliki makna simbolik. Tongkat itu disimbolkan huruf alif wahdaniyyah. “Hal itu bisa diartikan orang yang sudah berumur 40 tahun ke atas haruslah bisa berpegang kukuh pada wahdaniyatullah atau ketunggalan Allah SWT,” sebut Tokoh Spiritualis Malang ini.

Selanjutnya, KRH Gus Ripno menyebutkan dalam sebuah cerita tongkat Nabi Musa alaihissalam dibawa oleh Nabi Adam alaihissalam dari Surga. Sebagian yang lain mengatakan bahwa ia pemberian Malik kepada Musa saat ia pergi menuju Madyan, dan sebagian yang lain mengatakan bahwa ia berasal dari bapak istrinya beliau yaitu Nabi Syuaib alaihissalam.

Kayu Kokka Sudah Dikenal sejak Nabi Musa

Banyak yang meyakini tongkat Nabi Musa itu ada dan terkubur di suatu tempat. Namun, keberadaannya tidak pernah bisa atau belum diketahui. “Diduga, tongkat Nabi Musa ada di dalam kotak bernama The Ark of The Convenant,” kata Pengacara Peradi Perjuangan itu.

Dikatakan unik karena kayu kokka berasal dari pohon kokka yang hanya tumbuh di daerah Timur Tengah, Mekah, Arab, tepi sungai Nil, Turki sampai dengan sejumlah Desa di Afrika. Jika dilihat, maka pohon kokka terlihat seperti umbi – umbian raksasa yang menjadi tempat tinggal hewan – hewan.

Kokka yang asli terbuat dari Biji Kokka Attalea Funifera, sejenis pohon palm Kokka yang tumbuh di negara Timur Tengah seperti Turki, Mesir, Iran dll. “Produk Kokka asli akan tenggelam jika dimasukan ke dalam air dan memiliki tanda retak dan berserat teksturnya, dalam produksinya jika dicium memiliki aroma,” tuturnya.

Kisah Tongkat Nabi Musa AS

KRH Gus Ripno yang juga seorang Budayawan itu memaparkan, Nabi Musa AS merupakan nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajarkan agama kepada kaumnya, yaitu pengikut Firaun. Kisah Nabi Musa ditulis dalam banyak ayat Alquran.

“Salah satu kisah Nabi Musa yang paling sohor adalah saat dirinya membelah lautan dengan tongkatnya,” tuturnya.

Nabi Musa AS, sambungnya, memiliki mukjizat salah satunya adalah dapat membelah Laut Merah dengan tongkatnya untuk menghindari kejaran dari pasukan Firaun. Dengan mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS untuk menguatkan seruan dan dakwah kepada umatnya.

Mukjizat Nabi Musa AS antara lain kitab Taurat, tongkat yang mampu membelah laut dan berubah jadi ular besar, tangan bercahaya, paceklik, terbelahnya laut, banjir, belalang, kutu, katak, dan darah; semuanya merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah yang membuktikan kebenaran Musa AS.

Allah bertanya apa yang ada di tangan Musa, dan Musa menjawab "tongkat". Tongkat tersebut tiba-tiba berubah menjadi ular dan kemudian kembali ke bentuk semula. Sehingga, tongkat tersebut disebut sebagai "tongkat Allah".

Komentar