Jumat, 03 Mei 2024 | 01:01
NEWS

IDAI Turun Tangan Selidiki Laporan Kasus Hepatitis Akut dari Jakarta dan Daerah

IDAI Turun Tangan Selidiki Laporan Kasus Hepatitis Akut dari Jakarta dan Daerah
Ilustrasi anak sakit (Dok Pixabay)

ASKARA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan, sedang melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan kasus hepatitis akut misterius dari Jakarta serta daerah lain.

"Saya kira saat ini ada laporan dari Jakarta penambahan kasusnya, luar kota ada laporan dugaan penambahan kasus. Hal ini masih dalam investigasi apa masuk kriteria hepatitis akut atau bukan," kata dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof Hanifah Oswari, dalam konferensi pers update perkembangan kasus hepatitis akut di Indonesia, Kamis (5/5).

Kemenkes juga sedang menyelidiki kasus tiga anak Indonesia yang meninggal dunia dengan dugaan mengidap hepatitis akut misterius.

"Kami sudah dapat (laporan) 3 kasus di RSCM, datang dalam kondisi sangat berat dan tidak tertolong. Kementerian Kesehatan sudah turun melakukan penyelidikan epidemiologi. Kemenkes yang akan menyampaikan hasilnya," ujar Hanifah.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dugaan tiga kasus hepatitis misterius pertama di Indonesia datang dalam kondisi stadium lanjut.

"Hanya ada waktu sedikit RS melakukan tindakan. Tiga kasus usia 2 tahun, belum vaksin, lalu usia 8 tahun tahun baru vaksin sekali dan 11 tahun sudah vaksin. Semua negatif Covid-19," ungkap Nadia.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia.

Hingga kini, belum diketahui penyebab hepatitis misterius yang muncul sejak 15 April lalu.

Berdasarkan keterangan, tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut meninggal tanpa diketahui penyebab pasti dalam kurun waktu dua minggu terakhir hingga Sabtu (30/5).

Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan surat edaran dengan nomor surat HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology), pada 27 April 2022 lalu.
 
"Agar masyarakat tetap tenang dan berhati-hati, dan mencegah infeksi dengan berbagai langkah," ungkap Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso dalam keterangannya, Rabu (4/5). 

Komentar