Minggu, 28 April 2024 | 00:04
NEWS

2 Penyebar Hoaks Klitih dan Bekal di Kota Blitar Ditangkap, Diminta Tandatangani Pernyataan

2 Penyebar Hoaks Klitih dan Bekal di Kota Blitar Ditangkap, Diminta Tandatangani Pernyataan
Dua penyebar hoaks klitih di Kota Blitar (Dok Istimewa)

ASKARA - Satreskrim Polres Blitar Kota menangkap dua warga penyebar berita bohong (hoaks) terkait kejadian yang dinarasikan Klitih atau begal di sisi utara Makam Bung Karno, Kota Blitar.

Dua pelaku tersebut yakni, Indra Wahyu (29) warga Sutojayan, Kabupaten Blitar dan AB (18), pelajar asal Wlingi, Kabupaten Blitar.

Setelah dilakukan pemeriksaan akhirnya Satreskrim Polres Blitar Kota hanya melakukan pembinaan terhadap kedua pelaku tersebut.

"Dengan pertimbangan asas manfaat dan asas kemanusiaan, kami hanya melakukan pembinaan kepada kedua pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Momon Suwito Pratomo, dikutip Jumat (22/4).

Momon mengatakan, pihaknya meminta kedua pelaku menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.

"Kami buatkan surat pernyataan dan disaksikan orangtua mereka serta selama dalam pembinaan, kami akan mengawasi perilaku kedua pelaku," ujarnya.

Momon menjelaskan, berita bohong soal kejadian begal di utara Makam Bung Karno kali pertama diunggah oleh Indra di grup WhatsApp (WA) komunitas motor Honda Supra pada Senin malam (18/4). 

Indra menginformasikan baru saja terjadi pembacokan dengan korban seorang perempuan dan dilarikan ke rumah sakit.

Informasi palsu yang disampaikan indra itu, ujar Momon, ditanggapi oleh AB yang seolah-olah juga telah mengetahui kejadiannya.

Bahkan AB, kata dia, sempat mengunggah gambar tangkapan layar dari sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan tergeletak di pinggir jalan dengan bersimbah darah.

AB, kata AKP Momon, menyebut perempuan pada tangkapan layar video itu sebagai korban pembacokan di utara Makam Bung Karno.

Percakapan keduanya, kata Momon, segera berakhir. Namun, keesokan hari pada Selasa (19/4), tangkapan layar dari dialog di grup WhatsApp itu menyebar ke Group WA lainnya dan media sosial termasuk sejumlah grup komunitas di Blitar.

Tangkapan layar percakapan whastapp di grup antara Indra dan AB itu kemudian menyebar menjadi kabar hoax atau berita bohong di masyarakat.

Dampaknya, masyarakat menjadi resah dan kemudian menganggap aksi kekerasan yang disebut dengan istilah klitih di Yogya telah terjadi juga di Kota Blitar.

"Banyak masyarakat yang resah akan adanya kejadian tersebut dan menanyakan kebenarannya ke Call Center maupun Humas kemudian  Polres Blitar Kota melakukan pengecekan, kami mendapatkan nomor Whastapp dari tangkapan layar percakapan di group WA yang diposting di Facebook," ujarnya.

Dari nomor tersebut Polres Blitar Kota Akhirnya dapat menemukan Indra dan AB yaitu pengunggah informasi Bohong soal Begal di group Wa.

Sementara itu, Indra dan AB yang dihadirkan pada kesempatan itu, mengaku hanya iseng mengarang cerita adanya tindak kekerasan di utara Makam Bung Karno.

Keduanya sangat menyesal dan juga mengaku tidak menyangka percakapan mereka ramai dibicarakan di masyarakat luas dan menjadikan masyarakat resah.

"Saya membuat informasi tidak benar soal kejadian begal supaya masyarakat tidak keluar malam. Maksud saya baik, tapi cara saya salah," ujar Indra. 

Indra dan AB juga meminta maaf kepada masyarakat Blitar yang resah dengan berita bohong soal kejadian begal yang telah diunggahnya di grup WA. 

Komentar