Rabu, 11 Desember 2024 | 08:00
NEWS

Politisi Gerindra: Mimpi Saja untuk Melengserkan Jokowi

Politisi Gerindra: Mimpi Saja untuk Melengserkan Jokowi
Presiden Joko Widodo (Dok YouTube Sekretariat Presiden)

ASKARA - Pemerintah diingatkan untuk tidak menganggap enteng demonstrasi mahasiswa (11/4) besok. 

Politikus Gerindra Arief Poyuono mengatakan, demonstrasi mahasiswa itu perlu diwaspadai karena bisa memicu terjadinya gelombang protes yang lebih luas dari masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Situasi nasional memungkinkan terjadi people power untuk menggalang, menurunkan Pak Jokowi dengan persoalan harga sembako yang naik tinggi, PHK di mana-mana, usaha kecil pada bangkrut, BBM dan LPG mahal," ungkap Arief Poyuono, Minggu (10/4).

Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai situasinya akan berbahaya jika para demonstran sampai menduduki Gedung Parlemen di kawasan Senayan, Jakarta. 

Menurut dia, partai politik (parpol) pendukung pemerintah di MPR-DPR juga akan sulit untuk loyal jika massa bisa menembus masuk ke gedung wakil rakyat itu.

"Jika aksi massa bisa tembus gedung DPR maka sangat mungkin peristiwa 98 terulang," ucapnya.

Arief meyakini upaya melengserkan Jokowi tidak akan pernah terjadi selama TNI-Polri solid mendukung dan berada di belakang Presiden Ketujuh RI itu. 

"Mimpi saja untuk melengserkan Jokowi," ujar mantan wakil ketua umum Partai Gerindra itu.

Selain itu, Arief memprediksi aksi demo mahasiswa 11 April 2022 tidak akan sebesar yang digembar-gemborkan di media.

"Namun, jangan dianggap enteng karena aksi-aksi turunkan Jokowi hampir masif di luar Jakarta," kata Arief Poyuono. 

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar demonstrasi di depan Istana Negara pada 11 April 2022. Kegiatan itu rencananya diikuti sekitar 1.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Aksi tersebut akan menyurakan sejumlah tuntutan, antara lain menolak penundaan Pemiulu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.(jpnn)

Komentar