Demonstrasi Mahasiswa di Ternate Ricuh, Mahasiswa Robohkan Pagar

ASKARA - Demonstrasi yang digelar ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Ternate yang tergabung dalam Komite Berjuang Bersama Rakyat (BBM) Maluku Utara (Malut), berakhir rusuh, Senin (11/4).
Demonstrasi berawal dari perwakilan mahasiswa menemui Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate yang difasilitasi Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit.
Namun, mahasiswa menolak kehadiran Sekretaris Kota Ternate Jusuf Sunya untuk menemui massa aksi.
Penolakan terhadap Sekkot Ternate kemudian berujung aksi saling dorong antara aparat keamanan dengan mahasiswa dan mengakibatkan pagar kantor Wali Kota Ternate rusak.
Sekkot Jusuf Sunya ketika dihubungi menyatakan, mewakili Pemkot Ternate akan menyampaikan seluruh tuntutan mahasiswa ke pemerintah pusat.
"Memang, saat pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir, membuat kondisi ekonomi lesu dan masyarakat terkena dampaknya, sehingga Pemkot Ternate mendukung aksi mahasiswa untuk menyampaikan ke pemerintah pusat," kata dia.
Sebelumnya, Koordinator Aksi Komite BBM Maluku Utara, Aldian Haris merasa aneh jika pemerintah Kota Ternate mengaku tidak berwenang mengintervensi harga di tingkat pengecer.
"Mahalnya harga sembako, butuh kerja sama untuk menyuarakan, rakyat pekerja, sopir angkot, nelayan ibu-ibu pedagang kaki lima akibat kebijakan yang tidak adil," cetusnya.
Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit menyatakan untuk personel yang diterjunkan ini akan melakukan pengamanan terpusat di objek vital nasional seperti bandara, Pertamina, SPBU, serta kantor-kantor pemerintahan.
Kendati demikian, Polres Ternate berharap agar dalam penyampaian aspirasi dan pendapatnya di depan untuk agar bisa bersama-sama menjaga ketertiban, agar kondisi kamtibmas di Ternate dalam aman dan terkendali.
Selain itu, Kapolres meminta agar elemen mahasiswa yang menggelar aksi di berbagai titik untuk tetap kondusif demi menghormati bulan suci Ramadan. (ant/jpnn)
Komentar