Rabu, 22 Mei 2024 | 00:09
NEWS

Minyak Goreng Susah Dicari, Pengusaha Sawit Ungkap Faktor Penyebabnya

Minyak Goreng Susah Dicari, Pengusaha Sawit Ungkap Faktor Penyebabnya
Minyak Goreng Curah (Dok Wartabromo)

ASKARA - Masyarakat di berbagai daerah mengeluhkan langkanya minyak goreng di pasaran. Bahkan, sebagian masyarakat rela untuk mengantre membeli minyak goreng hingga berjam-jam.

Terkait hal itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono mengungkapkan fenomena langkanya minyak goreng saat ini.

Dikatakan Joko, kelangkaan itu terjadi akibat kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya belakangan ini sangat besar menyusul lahan perkebunan sawit semakin terbatas. 

"Sementara itu, permintaan minyak goreng terus meningkat," kata Joko, dikutip Rabu (9/3).

Selain itu, kata Joko, faktor cuaca memengaruhi penurunan produksi CPO dalam dua tahun terakhir dan ikut mendorong kenaikan harga. 

Data Gapki menunjukkan pada 2020, produksi CPO turun 0,3 persen dari 47,18 juta ton pada 2019.

Pada 2021 produksi CPO Indonesia mencapai 46,88 juta ton. Angka ini berkurang 0,31 persen dari produksi 2020 yang mencapai 47,03 juta ton, sedangkan, produksi 2022 diperkirakan meningkat sebesar 4,52 persen menjadi 49 juta ton.

Sebelumnya, beberapa pekan ini masyarakat kembali mengeluh dengan kelangkaan minyak goreng yang terjadi di pasaran. 

Di sisi lain, Kementerian Perdagangan (Kemendag) membantah adanya kelanggakan minyak goreng.

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, yang dicari masyarakat adalah minyak goreng murah sesuai dengan ketetapan Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Minyak goreng ini tidak langka, tersedia. Hanya masalahnya yang dituntut masyarakat yang langka yang mana, yang Rp 14.000, Rp 13.000, Rp 11.500," ujarnya dalam sebuah diskusi secara virtual, dikutip Rabu (9/3). 

Oke menegaskan minyak goreng yang beredar di pasaran tersedia dan tergolong minyak goreng murah. Namun, kata dia, ada yang mempermainkan sehingga memicu gangguan pasokan.

"Secara prinsip minyak goreng yang beredar ada, minyak goreng yang saat ini sudah dikategorikan minyak goreng murah, tapi ada yang mempermainkan," kata Oke. 

Pihaknya, kata Oke, sejak 14 Februari 2022 lalu sudah mendistribusikan minyak goreng murah sebanyak 377 juta liter. Distribusi sudah dilakukan di 34 Provinsi di Tanah Air. (jpnn)

Komentar