Selasa, 07 Mei 2024 | 11:48
NEWS

Erick Thohir Sebut WHO Isyaratkan Indonesia Jadi Pusat Produksi Vaksin

Erick Thohir Sebut WHO Isyaratkan Indonesia Jadi Pusat Produksi Vaksin
Erick Thohir (Dok Istimewa)

ASKARA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkapkan, bahwa World Health Organization (WHO) mengisyaratkan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi vaksin Covid-19 di Asia Tenggara. 

Dikatakan Erick, isyarat tersebut terlihat usai Indonesia ditunjuk sebagai salah satu penerima manfaat dari transfer teknologi vaksin berbasis mRNA.

Erick mengatakan, sinergi antara Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menjadi kunci agar mendapatkan kepercayaan dari WHO.

"Kolaborasi yang baik antara menteri kesehatan, menteri luar negeri, dan kami dari BUMN yang membuat WHO memberikan kepercayaan kepada Indonesia untuk membuat vaksin mRNA," ujar Erick Thohir, dalam keterangan resmi, Kamis (24/2).

Erick menjelaskan, PT Bio Farma (Persero) menjadi perusahaan Indonesia yang akan memproduksi vaksin mRNA. Kata Erick, Bio Farma telah dikenal sebagai manufaktur vaksin terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas produksi mencapai 3,2 miliar meliputi 14 jenis vaksin yang sudah diekspor ke lebih dari 150 negara.

"Kepercayaan dari WHO ini hanya permulaan. Ini juga bagian dari program transformasi besar-besaran yang sedang kami lakukan di holding BUMN farmasi," kata Erick.

Dijelaskan Erick, tujuan transformasi holding farmasi salah satunya untuk menyediakan produk dan layanan kesehatan berkualitas tinggi yang terintegrasi, terjangkau dan fokus pada pelanggan.

Selain itu, pemerintah juga sudah menetapkan sektor kesehatan sebagai salah satu fokus utama dalam penyelenggaraan presidensi G20. 

Menurut Erick, persoalan pemerataan vaksin hingga transfer teknologi harus menjadi prioritas dalam mengatasi persoalan sektor kesehatan.

Lebih jauh, Erick mengatakan, kesehatan memiliki dampak besar ke sektor lain, seperti ekonomi, pendidikan, hingga sosial.

Lantaran itu, Kementerian BUMN menjadikan kesehatan sebagai bagian dalam ekosistem ekonomi, pendidikan dan teknologi.

"Karena ketika kita bicara tentang kesehatan, kita tidak hanya bicara tentang kegiatan kesehatan semata, tapi kita juga bicara tentang ekonomi, pendidikan, sosial, dan lain-lain," pungkas Erick.

Komentar