Kamis, 25 April 2024 | 14:29
NEWS

Video Wayang Mirip Ustaz Khalid Basalamah Viral, Fadli Zon: Apa Kita Harus Tertawa Puas Melihat Adegan Ini?

Video Wayang Mirip Ustaz Khalid Basalamah Viral, Fadli Zon: Apa Kita Harus Tertawa Puas Melihat Adegan Ini?
Fadli Zon (Instagram)

ASKARA - Anggota Komisi I DPR RI, Fadli Zon merespons video yang menampilkan pertunjukan wayang kulit dimana salah satu wayangnya mirip Ustas Klalid Basalamah. 

Diketahui, pertunjukan wayang kulit itu digelar di Pondok Pesantren Ora Aji Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman DIY yang dipimpin Gus Miftah, pada (18/2) lalu.

"Apa kita harus tertawa puas melihat adegan ini?" tanya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu di akun Twitter miliknya, @fadlizon, Senin (21/2).

Menurut Fadli Zon hal tersebut hal itu justru budaya Indonesia dan seharusnya tidak dilakukan. 

"Harusnya tunjukkan bahwa budaya itu merangkul, menyatukan, menyelaraskan bukan memupuk dendam n memecah belah," lanjutnya.

Video berdurasi 4 jam 34 menit dan 44 detik itu mengambil lakon Begawan Lomana Mertobat dengan dalang Ki Warseno Slenk. Wayang kulit pun dibuat menyerupai Ustaz Khalid Basalamah. 

“Rumangsamu Bolodewo bantenge tanah Jowo arep mbok usik-usik. Amardhikane arep mbok ganggu cangkemu iki cangkem opo.. cuk! Yen kowe ra seneng wayang ra sah kakean cangkem kowe. Rumangsamu arep dadi opo kowe…. bajing*n… remuk-remuk.. ayo diremuke,” kata dalang Ki Warseno Slenk, dilihat Senin (21/2). 

Sebelumnya, Ustaz Khalid Basalamah telah menyampaikan klarifikasi terkait cuplikan video yang beredar luas itu. Kata dia, video tersebut merupakan cuplikan pertanyaan yang disampaikan seorang jemaahnya di salah satu masjid di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. 

"Tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan (wayang)," ungkap Ustaz Khalid, dalam channel YouTube-nya @khalidbasalamahofficial, dikutip Selasa (15/2).

Pria asal Makassar itu menyampaikan tiga hal dalam klarifikasinya. Dia juga meminta maaf atas hebohnya cuplikan video tersebut. 

"Pertama lingkupnya, itu adalah pengajian kami. Jawaban seorang dai muslim kepada penanya muslim," ujarnya. 

Pada pengajian tersebut, Ustaz Khalid Basalamah mengaku ditanya seorang jamaah mengenai wayang.

"Saat ditanya masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi, jangan menjadikan tradisi sebagai Islam," jelas pria kelahiran 1 Mei 1975 itu. 

Ustaz Khalid menegaskan tidak jawaban yang disampaikan kepada jemaahnya bahwa wayang itu haram.

"Makna kata-kata ini juga kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam tidak ada masalah, dan kalau bentrok sama Islam ada baiknya ditinggalkan. Ini sebuah saran," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Ustaz Khalid juga ditanya cara tobatnya seorang dalang. Pertanyaan ini menurutnya juga sama dengan cara bertobat mereka yang berprofesi lainnya, seperti pedagang atau guru. Sebab dalam Islam, untuk bertobat tidak memandang profesi atau latar belakang apapun orang tersebut. 

"Maka saya sebagai dai muslim menjawab umumnya kalau kaum muslim (cara tobatnya, red) tobat nasuha, tobat yang benar," jelasnya.

Ketiga, Ustaz Khalid juga mengaku ditanya jika seorang dalang bertobat, bagaimana nasib wayangnya. 

"Saya katakan untuk dia secara individu dimusnahkan. Sebatas itu," jelasnya.

Komentar