Selasa, 30 April 2024 | 00:44
NEWS

BMKG Sebut Bandara Ngurah Rai Berpotensi Diterjang Tsunami dan Gempa Besar

BMKG Sebut Bandara Ngurah Rai Berpotensi Diterjang Tsunami dan Gempa Besar
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (Nusabali.com

ASKARA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa dan tsunami sewaktu-waktu bisa terjadi dan berpotensi menghantam Bandara Ngurah Rai, Bali.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan alasan adanya potensi kedua bencana itu melanda. 

"Jarak bandara dengan bibir pantai nol meter dan ini sangat berpotensi besar tersapu tsunami, jika sewaktu-waktu gempa besar melanda Bali,” ujar Dwikorita dalam siaran pers terkait kunjungannya ke Bali, Kamis (10/2). 

Dikatakan Dwikorita, sedikitnya ada tiga upaya yang dilakukan BMKG guna mengantisipasi ancaman bencana tersebut, yaitu meningkatkan akurasi pemodelan terkait dengan bahaya tsunami.

Hal itu dilakukan mengingat bandara itu berada di pesisir pantai yang berhadapan dengan sumber gempa berpotensi tsunami atau terjadinya megathrust selatan Bali.

Kedua, memasang sistem penerima informasi gempa bumi dan tsunami (WRS New Generation) yang akan diintegrasikan ke dalam sistem yang ada di command center Bandara Ngurah Rai. 

Menurut Dwikorita, WRS memungkinkan masyarakat dan seluruh pengguna bandara mengetahui adanya gempa bumi dan potensi terjadinya tsunami dalam waktu kurang dari 5 menit atau sekitar 2-4 menit.

Ketiga, BMKG akan mengedukasi stakeholder dan petugas yang terkait dengan penyelamatan di bandara, dengan cara melatih serta menyelenggarakan drill atau simulasi evakuasi terkait dengan respons informasi gempa dan tsunami secara cepat dan tepat, untuk upaya penyelamatan.

Dia menekankan bahwa mitigasi bencana juga harus dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota setempat untuk makin meminimalkan dampak kerugian dan korban jiwa. 

"Mengingat, di lokasi sekitar bandara juga terdapat banyak kawasan ekonomi dan permukiman penduduk,” ucapnya. 

Dwikorita menyebut realita ini hendaknya menjadi catatan bagi pemerintah dan semua pihak saat hendak membangun infrastruktur. Sebab, wilayah Indonesia berada di lingkaran cincin api sehingga rawan terjadinya gempa bumi dan tsunami.

Idealnya, kata dia, pembangunan berbagai fasilitas publik diarahkan di wilayah yang aman dari bencana untuk menghindari korban jiwa dan kerugian. 

Dwikorita memastikan seluruh peralatan observasi cuaca penunjang keselamatan penerbangan di fasilitas Bandara Ngurah Rai dalam keadaan baik. Langkah itu dilakukan BMKG bersama instansi terkait karena Bali akan menjadi tuan rumah KTT G20 pada Oktober mendatang.

"BMKG pun telah melakukan berbagai persiapan, karena bandara ini selama penyelenggaraan akan sangat sibuk. Semua alat terus dicek guna memastikan berjalan prima guna menghasilkan data yang akurat, cepat, dan tepat,” tandas Dwikorita. (ant/jpnn)

Komentar