ASKARA - Pandemi Covid-19 saat ini terus meluas dengan munculnya varian baru. Usai varian Delta, muncul varian baru bernama Omicron.

Tak pelak, hal itu menyebabkan kekhawatiran atas kemungkinan gelombang ketiga Covid- 19 di seluruh dunia.

Belum habis dan tuntas penelitian terkait varian Omicron, dunia kembali dikejutkan dengan munculnya varian lain, yaitu varian Demicron. 

Menukil Times Of India, Delmicron adalah kombinasi dari varian Delta dan Omicron. 

Disebutkan, Delmicron bukanlah varian baru dari virus corona seperti Alpha, Beta dan lainnya. 

Varian ini merupakan kombinasi dari dua strain yang ada yakni Delta dan Omicron. Ini adalah varian ganda dari Covid-19 yang menyebar dengan cepat di Barat.

Diketahui, varian Delta mendominasi pertengahan April hingga pertengahan Juni pada gelombang kedua pandemi Covid-19 yang merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia.

Strain virus ini menyebabkan gejala yang parah dan bahkan risiko rawat inap lebih besar. Selain itu, ketegangan pasca infeksi juga dapat menyebabkan gejala jangka panjang seperti kabut otak, nyeri otot hingga kerontokan rambut. 

WHO menyebutkan, varian Omicron cepat menular dan diyakini menyebabkan gejala yang lebih ringan dan tidak menimbulkan gejala yang parah dan risiko rawat inap lebih rendah.

Sementara, varian Delmicron yang terbentuk dari gabungan Delta dan Omicron dianggap sangat menular dan kuat untuk menyebabkan gejala yang parah.

Infeksi varian Delmicron cenderung menunjukkan gejala yang kurang lebih sama dengan varian induknya, dengan tanda-tanda seperti demam tinggi, batuk yang terus-menerus, kehilangan atau perubahan pada indra penciuman atau perasa, sakit kepala, pilek serta sakit tenggorokan.