Senin, 06 Mei 2024 | 06:42
NEWS

TNI AD Luruskan Pernyataan Jenderal Dudung soal Tidak Terlalu Dalam Mempelajari Agama

TNI AD Luruskan Pernyataan Jenderal Dudung soal Tidak Terlalu Dalam Mempelajari Agama
Jenderal Dudung Abdurachman (Dok tangkapan layar)

ASKARA - Pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal Dudung Abdurachman yang menyarankan agar tidak terlalu dalam mempelajari agama mendapat sorotan. 

Terkait hal itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Tatang Subarna langsung meluruskan.

Menurut Tatang, maksud dari pernyataan Dudung Abdurachman yang menyarankan agar tidak terlalu dalam adalah seseorang yang mempelajari agama terlalu dalam namun tanpa guru, akan mengalami penyimpangan.

"Maksud Kasad mempelajari agama terlalu dalam akan terjadi penyimpangan, apabila tanpa guru," kata Tatang, menukil akun Twitter resmi TNI AD, @tni_ad, Senin (6/11).

Sebelumnya, Kasad Jenderal Dudung menjadi sorotan setelah menyarankan agar tidak terlalu dalam ketika mempelajari agama. 

Pernyataan itu Dudung sampaikan saat memberikan ceramah subuh di salah satu masjid.

Dalam ceramahnya tersebut, Dudung menerangkan ada beberapa tingkatan orang beriman antara lain iman taklid (hanya mengikuti), iman ilmu, iman iyaan, dan iman haq. Dudung kemudian menyebut banyak dari kalangan umat Islam yang terpengaruh beberapa hadis Nabi Muhammad.

"Banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama," kata Dudung.

"Akhirnya terjadi penyimpangan-penyimpangan. Kaya Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI, kalau kalian prajurit tidak memahami tidak mengerti artinya Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI," tambahnya.

Komentar