Jumat, 19 April 2024 | 18:34
NEWS

DPR Desak Pemerintah Segera Pakai Vaksin Lokal, Vaksin Nusantara Sangat Baik untuk Booster

DPR Desak Pemerintah Segera Pakai Vaksin Lokal, Vaksin Nusantara Sangat Baik untuk Booster
Saleh Partaonan Daulay (dhika)

ASKARA - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyikapi program vaksinasi yang rutin dilaksanakan untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.

Menurut Saleh, sudah saatnya pemerintah menggunakan vaksin buatan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi saat ini. 

Saleh mengungkapkan hal itu pada saat rapat dengar pendapat (RDP) terkait vaksin di DPR yang dihadiri oleh Dirjen P2P, Dirjen Farmalkes, IDAI, ITAGI, dan HOGI.

Saleh juga sempat menanyakan soal progres vaksin produksi dalam negeri.

“Saya dengar, telah ada vaksin produksi dalam negeri yang telah mendapatkan EUA (Emergency Use Authorizationdari,red) BPOM. Nah, ini kan peluang besar untuk memenuhi kebutuhan vaksin secara nasional," ujar Saleh, kepada awak media, Selasa (23/11).  

Dikatakan, jika sudah mendapatkan EUA, berarti vaksin buatan dalam negeri tersebut telah melewati seluruh tahapan riset yang ketat. 

"Termasuk sejumlah uji klinis yang dipersyaratkan. Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan,” kata Saleh. 

Menurut Saleh, ada beberapa alasan mengapa penggunaan vaksin dalam negeri saat ini mendesak. Pertama, Indonesia harus benar-benar berdaulat dalam hal pemenuhan kebutuhan vaksin Covid-19. Sejauh ini, Indonesia telah banyak menghabiskan anggaran untuk membeli vaksin dari negara lain.

"Nah, kalau kita memakai produk lokal, maka anggaran yang cukup besar itu tidak lari ke luar negeri. Selain pajak, anggaran tersebut diyakini juga bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan roda perekonomian kita,” imbuhnya.

Yang kedua, lanjut Saleh, kebutuhan vaksin dalam negeri akan sangat besar mengingat adanya rencana pemerintah untuk memberikan booster ketiga pada awal tahun 2022.

Apalagi, menurut penjelasan Kemenkes, kalau semua target sasaran dijangkau, masih dibutuhkan ratusan juta dosis vaksin.

"Kebutuhan vaksin ini akan terus berlanjut. Kemarin dijelaskan bahwa efektivitas vaksin hanya 6 bulan. Setelah itu, dibutuhkan suntikan dosis baru lagi. Kalau ini terus berlanjut, tentu akan sangat berat jika kita terus berharap dari negara lain,” terangnya.

Sebalumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar vaksin buatan dalam negeri diprioritaskan.

Jokowi disebut telah menyetujui Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih digunakan sebagai dosis ketiga atau booster ke masyarakat.

"Kami dapat informasi terakhir hasil rapat terbatas kemarin, informasinya adalah Pak Jokowi mendorong agar vaksin produksi dalam negeri, Vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara juga menjadi bagian yang diprioritaskan untuk jadi vaksin booster," kata Melki Laka Lena dalam diskusi daring, Kamis lalu (18/11).

Terkait booster, Peneliti Utama Tim Vaksin Nusantara, Kolonel dr Jonny Sp. PD, K.GH M.Kes, MM, CAPD menyampaikan, Vaksin Nusantara sangat baik digunakan sebagai booster. 

"Karena beda sebetulnya Vaksin Nusantara dengan vaksin biasa (konvensional,red)  tujuannya menimbulkan antibodi tapi kalau Vaksin Nusantara kan imunitas seluler. Tapi kalau dipakai untuk melengkapi (booster,red) sungguh baik," ujar Dr Jonny ketika berbincang dengan Askara, Sabtu (20/11). 

Peneliti Utama Tim Vaksin Nusantara, dr Jonny Sp. PD, K.GH menjelaskan, seseorang yang sudah menjalani vaksinasi menggunakan vaksin konvensional diperbolehkan mendapat Vaksin Nusantara.

Menurut dr Jonny, vaksin besutan mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto itu tidak akan saling mengganggu.

Komentar