Jumat, 26 April 2024 | 20:35
NEWS

Honai Milik KKB di Intan Jaya Digerebek TNI-Polri: Seorang Tewas dan Tiga Lainnya Melarikan Diri

Honai Milik KKB di Intan Jaya Digerebek TNI-Polri: Seorang Tewas dan Tiga Lainnya Melarikan Diri
TNI Intai KKB di Papua (Dok Puspen TNI)

ASKARA - Sebuah rumah atau honai milik kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok separatis teroris (KST) di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua digerebek petugas gabungan dari TNI-Polri, Minggu (14/11) sekitar pukul 13.10 WIT.

"Dalam penindakan tersebut mengakibatkan orang-orang anggota KST tewas dan tiga orang lainnya melarikan diri," ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria, dalam keterangannya, Senin (15/11).

Dikatakan Reza, saat dilakukan pembersihan di lokasi, pihaknya petugas menemukan sejumlah barang bukti.

"Ditemukan sejumlah munisi kaliber 5,56 mm, bendera Bintang Kejora dan beberapa barang bukti lainnya," kata Reza.

Saat ini, personel TNI-Polri masih terus melakukan pengejaran terhadap para anggota KKB tersebut. Reza membantah informasi yang menyebutkan KKB berhasil membakar pos TNI dan ada anggota TNI yang meninggal dunia.

"Informasi yang menyatakan bahwa adanya anggota TNI meninggal dunia dan Pos TNI yang terbakar adalah berita tidak berdasar atau hoaks," ujarnya.

Sebelumnya, informasi soal pembakaran pos TNI itu diungkapkan Juru Bicara Tentara Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom.

Pihaknya, kata Sebby, mencari keberadaan anggota TNI yang bersembunyi di hutan dekat Kombelagupa bagian bawah, Minggu (14/11) dan tanpa sengaja anggota TPNPB membakar rumput yang kering.

"Namun kebakaran tersebut semakin menyebar dan membakar pos anggota TNI yang sedang bersembunyi sehingga anggota TNI keluar dan saling baku tembak dengan anggota TPNPB-OPM," terang Sebby.

Sebby turut menyampaikan bahwa di lokasi tersebut pihaknya juga berhasil membakar satu rumah sakit yang baru dibangun.

"Terjadi kontak senjata. Di tengah kontak senjata tersebut kami belum memastikan anggota TPNPB-OPM atau masyarakat sipil yang terkena tembakan," tandas Sebby.

Komentar