Jumat, 26 April 2024 | 09:32
NEWS

Politisi Senayan Sebut Dugaan Keterlibatan Menteri Jokowi dalam Bisnis PCR Hal yang Wajar

Politisi Senayan Sebut Dugaan Keterlibatan Menteri Jokowi dalam Bisnis PCR Hal yang Wajar
Luhut Binsar Pandjaitan (Dok Kemenko Marves)

ASKARA - Dugaan adanya keterlibatan sejumlah menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam bisnis tes polymerase chain reaction atau PCR diminta diungkap secara jelas ke publik.

Demikian ditegaskan Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR RI, Achmad Baidowi. Menurutnya, dugaan keterlibatan anak buah Jokowi tersebut merupakan hal yang wajar. 

Pasalnya, kata dia, kebijakan pemerintah terkait syarat perjalanan di masa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kerap berubah-ubah.

"Harus diungkap secara gamblang benar tidaknya. Apakah kemudian pejabat itu melanggengkan ada kepentingan bisnis di balik itu. Kalau kemudian publik mencurigai, ya wajar publik curiga," kata Baidowi kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (1/11).

Baidowi menyebut indikator-indikator kebijakan mengenai syarat perjalanan kerap berubah-ubah. 

"Misalnya Jawa-Bali sudah level 1 harusnya bisa antigen diberlakukan PCR, kenapa?" tanya dia.

Baidowi pun mempersilakan aparat penegak hukum untuk menelusuri lebih lanjut kebenaran dugaan keterliabatan sejumlah menteri tersebut. 

Tak lupa, Baiwodi mengingatkan seorang pejabat negara tidak boleh berbisnis selama menjabat karena dikhawatirkan memunculkan konflik kepentingan.

"Sejauh mana keterlibatan itu, kalau langsung tidak boleh. Pejabat itu tidak boleh berbisnis, ada konflik kepentingan, kalau yang berbisnis orang lain atau saudaranya itu bisa, ini kalau secara langsung tidak boleh," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Mantan Direktur Yayasan LBH Indonesia, Agustinus Edy Kristianto menyampaikan kritik pedas terhadap Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait bisnis tes polymerase chain reaction (PCR).

Kritik tersebut disampaikan Agustinus melalui statusnya di akun Facebook, dikutip pada Senin (1/11).

Agustinus mengatakan, kerap 'gebuki' Jokowi hampir setiap hari dalam status Facebook, setidaknya selama pandemi Covid-19, setahun terakhir.

Selain itu, dia juga sering 'menghajar' para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu. 

Dalam statusnya, Agustinus menyinggung seorang menteri yang disebutnya terafiliasi (ada kaitannya) dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia. 

Menurut Agustinus, unit usaha PT itu adalah GSI Lab yang menjual segala jenis tes Covid-19: PCR Swab Sameday (Rp275 ribu), Swab Antigen (Rp95 ribu), PCR Kumur (Rp495 ribu), S-RBD Quantitative Antibody (Rp249 ribu).

Komentar