Men In Black vs Manusia Ireng
Oleh: Mang Ucup *)
Men In Black Alias Manusia Ireng itulah panggilan atau julukan yang berlaku bagi seluruh umat manusia di kolong langit ini. Ah masa! Saya keturunan China mau dibilang ireng?
Yang saya maksud bukan kulitnya yang ireng melainkan isinya yang sudah jadi ireng sama seperti batu arang hitam.
Bahkan walaupun sudah dicuci dan dibilas berkali-kali dengan Sabun Rinso sekalipun tetap saja Black!
Jawablah sendiri apakah anda bisa mencuci batu arang sehingga menjadi jadi putih, boro-boro menjadi putih menjadi abu-abu saja tidak bisa.
Walaupun jabatan Anda saat sekarang ini sebagai Hakim Agung ataupun Pembimbing Agama sekalipun juga You and Me the sim lah we are The Man In Black! Mungkin yang beda hany kadar hitam nya, berapa irengnya diri seseorang itu.
Misalnya Mang Ucup sendiri yang sudah ireng bingit alias tutung garing hangus tulen dari sononya, sehingga sukar bagi orang untuk membuat Mang Ucup jadi putih kembali, padahal sudah dibilas (di Baptis) secara berkali-kali lho!
Bahkan di dalam Akitab pun tercatum ´Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
Jawablah sendiri bisakan Anda menilai bahwa diri Anda ini tanpa dosa? Dan tidak bisa dipungkiri bahwa orang tidak akan mungkin bisa melupakan kesalahan seseorang.
Walaupun sebagai pemanis bibir (lip service) sering dinyatakan bahwa ia sudah memaafkannya, namun gosip tetap berjalan terus!
Tidak ada manusia yang bisa menyatakan dirinya bahwa ia hanya sekedar ireng dikit saja, sebab Ireng Is Black!
Aneh bin nyata kesalahan seseorang akan selalu diingat terus sampai ke liang lahat, namun kebaikan seseorang akan cepat dan mudah sekali terlupakan. Dengan motto: “Forgive Yes, Forget Never!”
Dan hal ini berlaku bukan hanya terhadap manusia saja melainkan terhadap Sang Pencipta pun demikian.
Buktinya walaupun saya udah nungging ratusan ribu kali dan komat kamit berdoa sampai mulut jadi dower seperti Mick Jeger sekalipun.
Namun tetap saja saya harus mempertanggung jawabkan atas semua dosa-dosa saya, jadi Api Neraka sudah jelas menunggu saya.
Apakah Anda punya pendapat lain? Mohon petromaksnya karena otak saya saat ini sedang black out !
*) Menetap di Amsterdam, Belanda
Komentar