Dengan Rp150.000 Dapat Beli Aset di Katang Lingga Villa
ASKARA - Token Katang Lingga Villa (KLGV) merupakan salah satu inovasi yang mulai marak dilirik. Token tersebut bisa dikatakan sama dengan Bitcoin dalam menggunakan teknologi blockchain.
Token KLGV ini khusus dibuat untuk mengakuisisi Villa dan Bisnis Pariwisata di Pulau Katang Lingga, Riau Kepulauan.
Direktur Diva Agra Selaras (DAS) yang merupakan lead agent Pulau Katang Lingga, Atoek Koesmoeryantati mengatakan Token KLGV ada underlying-nya, mewakili aset riil dan bisnis riil di Pulau Katang Lingga.
"Sehingga pemilik KLGV akan mendapat share profit dari bisnis villa dan pariwisata di Pulau Katang Lingga,” ujar Atoek Koesmoeryantati, Selasa (19/10).
Atoek Koesmoeryantati meyakini, token KLGV mempunyai harga dasar yang selalu naik, karena sama dengan aset riil Pulau Katang Lingga.
Sebagai ilustrasi, harga tanah ketika akan dibangun villa akan naik. Kemudian, ketika villa terbangun maka harga akan naik lagi. Selanjutnya, saat villa beroperasi harga pun akan naik lagi.
“Jadi, ketika kawasan Pulau Katang Lingga terbangun fasilitas secara komplet tentunya harganya akan naik lagi dari nilai saat ini,” jelas Atoek Koesmoeryantati.
Saat ini, harga Token KLGV diakui Atoek Koesmoeryantati masih murah dan bisa dijangkau semua lapisan Masyarakat.
“Sekarang untuk memiliki Token KLGV bisa dibeli mulai dari harga Rp150.000 atau yang punya asset Tron bisa ditukar KLGB mulai dari 200 TRX,” kata Atoek Koesmoeryantati.
Diakui Atoek Koesmoeryantati, Investasi ini bahkan bisa dijangkau oleh pebisnis mikro atau UMKM. Uang Rp150.000 sangat terjangkau masyarakat Indonesia dan 200 Tron sangat terjangkau masyarakat dunia.
Ketika seseorang memiliki Rp150.000 di dompetnya bisa saja segera habis untuk makan atau berbelanja. Uang Rp150.000 disimpan di bank juga akan berkurang karena dipotong biaya admin setiap bulan. Sementara jika dibelikan aset tanah juga kurang.
“Sekarang masyarakat bisa menyisihkan Rp150.000 untuk membeli aset KLGV yang jelas suatu saat akan berkembang dan menjadi aset masa depan,” tutur Atoek Koesmoeryantati.
Bahkan, masyarakat umum pun bisa ambil bagian dan memiliki kemerdekaan aset atas kepemilikan KLGV.
Untuk membangun Katang Lingga tahap pertama, dijelaskan Atoek Koesmoeryantati sudah dialokasikan 404.600 KLGV dari Total supply 999.999 KLGV.
"Jadi sangat terbatas dibanding Citcoin yang total supply sudah mencapai 21.000.000. Saya yakin setiap 200 Token KLGV yang terjual maka harga akan naik sebesar Rp2.000. Kalau seorang investor membeli sekarang dengan harga 1 KLGV masih Rp1.202.000 maka ketika sudah tercapai 404.600 KLGV maka harga sudah menjadi Rp5.246.000," paparnya.
Kenaikan lebih dari 450 persen bisa tercapai kurang lebih 1 tahun. Harga dasar akan selalu meningkat menyesuaikan pembangunan dan pariwisata di Pulau Katang Lingga.
Jika seorang investor berinvestasi di Token KLGV walau dari nilai yang terkecil, untuk aset masa depan kita, maka akan bisa berkembang.
“Jadilah investor yang menginvestasikan sebagian dana kita walau sedikit untuk investasi jangka panjang agar bisa kita nikmati di masa depan,” tutur Atoek Koesmoeryantati.
Sementara itu, Komisaris DAS, Kapten Sar mengakui KLGV yang merupakan penerbitan aset digital atas tempat wisata Pulau Katang Lingga diharapkan juga menjadi sebuah jawaban bagi usaha pemerintah menarik investasi di sektor pariwisata.
"Token KLGV itu sebenarnya sama dengan aset crypto lain, seperti Bitcoin, Etherium, Doge, Tron dan lain-lain, karena kita peruntukan untuk security, keamanan pemiliknya karena ada aset dan usahanya maka kita sebut security token atau token KLGV," jelas Kapten Sar.
Komentar