Rabu, 24 April 2024 | 16:24
NEWS

Tiga Medali Emas Diperebutkan di Matras Gulat PON Papua Hari Ini

Tiga Medali Emas Diperebutkan di Matras Gulat PON Papua Hari Ini
Gulat PON Papua (Dok Istimewa)

ASKARA - Tiga medali emas dari gaya bebas putra, yakni kelas 57 kg, 65 kg dan 74 kg akan diperebutkan pada hari keempat kompetisi di matras gulat, PON XX Papua, Senin (11/10). 

Rencananya, perebutan medali yang berlangsung di GOR Head Sai, Merauke itu akan disaksikan langsung Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman. 

Laga di kelas 57 kg diikuti oleh Puji Prastyo (Jatim), Zainal Abidin (Kaltim), M.Seman (Kalsel), Debi Haryanto (Bengkulu), Tegar Arya Wibisono (Jateng), dan andalan tuan rumah Abraham Pasik.

Di kelas 65 kg, Ardiansyah (Kaltim), Arbainsyah (Kalsel), Rizki Akbar (Jambi), Heru Fernandez (Sumbar) serta Aji Hakiki (Banten), dan Suherman (Papua).

Enam peserta juga bersaing di kelas 74 kg, yakni Rachmat Adi W (Jatim), Hamka (Kaltim), Heri Fadli (Papua), Rendy Aditya (Kalsel), serta Gilang Ilhaza (Sumbar), dan Amrin Dulman (Banten).

Sampai sejauh ini pelaksanaan pertandingan cabor gulat berlangsung dengan sukses tanpa ada kendala dan hambatan yang berarti. Dari total 18 medali yang disediakan, sudah terdistribusi enam medali emas dari kelompok putri. 

Ini sekaligus PON pertama yang mempertandingkan 18 kelas dari tiga kategori sesuai aturan Persatuan Gulat Dunia (UWW).

Persaingan di tiga kelas yang dipertandingkan akan berlangsung ketat dan keras karena hampir semua peserta punya kemampuan.

Di kelas 57 kg, andalan tuan rumah Abraham Pasik akan langsung berhadapan dengan pegulat Bengkulu Debi Haryanto. Lalu, Puji Prastiyo diperkirakan akan mendapat perlawanan sengit dari M Seman. Pegulat unggulan yang mengisi kelas ini adalah Zainal Abidin (Kalimantan Timur).

Pegulat tuan rumah, Abraham Pasik juga tidak bisa dianggap remeh kemampuannya dan siap membuat kejutan terhadap lawan-lawannya.

Di kelas 65 kg, juara bertahan asal Banten, Aji Hakiki akan menghadapi tantangan yang sangat berat untuk mempertahan medali emas yang diraihnya di PON 2016 Jawa Barat. Aji mendapat lawan yang rata-rata juga peraih medali emas di kelas mereka sebelumnya. Sebut saja, Ardiansyah, pegulat Kalimantan Timur yang peraih dua kali medali emas PON.

Keberadaan Arbainsyah dari Kalimantan Selatan juga tidak bisa dipandang enteng, mengingat Arbainsyah adalah peraih medali emas PON Riau 2012. Heru Fernandes (Sumatera Barat) juga punya peluang untuk meraih medali emas. 
Kehadiran M Rizky Akbar dari Jambi juga diperkirakan akan cukup merepotkan pegulat di kelas 65 kg yang rata-rata jauh lebih senior dibandingkan dirinya. Pegulat tuan rumah yakni Suherman juga siap untuk menjadi kuda hitam yang layak diperhitungkan dikelas ini.

Di kelas 74 kg, akan menyajikan pertarungan antara para pegulat kawakan dan ditunggu-tunggu oleh para penonton. Nama-nama seperti Hamka (Kalimantan Timur), Rendy Aditya (Kalimantan Selatan) dan Rahmat Hadi W (Jatim), adalah para pegulat senior yang sudah sangat matang di berbagai ajang nasional, regional maupun internasional. 

Mereka siap menunjukkan kemampuan terbaiknya. Pegulat tuan rumah, Heri Fadli, yang juga pegulat senior tentunya berambisi pula untuk menghentikan dominasi pegulat-pegulat Kaltim, Kalsel dan Jatim. Amrin Dulman, dari Banten, juga punya peluang untuk membuat kejutan.

Komentar