ASKARA - Hanya gegara minta transparansi pembiayaan Program Bela Negara, anggota AW yang dipimpin G dan komandan Srikandi T, Bendahara, dan provost C melakukan Persekusi terhadap Yulia Lahudra, Sekretaris Ranting Bogor Timur LMPI Bogor Timur. Hal itu diungkapkan oleh Yulia kepada Ketua umum Laskar Merah Putih Indonesia Mayjen TNI Purn Sjamsu Djalal, Minggu (10/10)pagi di kediamannya Ciawi, Bogor.

"Mengapa tidak melapor langsung ke saya  saat itu? Tentu  saya proses secara organisasi dan hukum bila fakta membuktikan kesalahan yang bersangkutan." Tegas Mayjen TNI Purn Sjamsu Djalal kepada Yulia.

Sekretaris Ranting LMPI Bogor Timur Yulia Lahudra memberikan alasan bahwa saat itu ia tengah disibuki pekerjaan sebagai dosen di beberapa kampus, antara lain Tangerang dan Bogor. Lagi pula saat puasa sekira Mei 2021 dirinya tengah dipadati kesibukan yang luar biasa. 

"Saya tidak mau ada image bahwa anggota LMPI mencari makan di LMPI. Tiap orang harus berupaya untuk membesarkan organisasi agar maju dan disegani seperti ormas besar lainnya," Jelas eks Danpuspom Sjamsu.

Untuk itu, Yulia diminta untuk memberikan kronologis peristiwa. Tujuannya untuk mencari kebenaran yang sesungguhnya. Sebagai pembuat proposal bantuan untuk mengadakan pertemuan Bela Negara tentu dirinya perlu tahu keluar masuknya dana yang diperoleh dari Pemerintah. 

Agar diketahui masyarakat luas, LMPI bukan organisasi preman yang bisa seenaknya dijalankan oleh rasa suka dan tidak rasa. Sehingga, dengan sigap dan tanpa tahu Ketum LMPI merespon laporan Yulia dengan meminta Yulia menulis kronologis peristiwa yang dialami.

Meski persoalan sudah lewat 5 bulan lalu atau sekira Ramadhan tahun 2021, namun imbas Perseteruan antara Yulia dan AW pada akhirnya berimbas pada pemecatan Yulia dari pengurus karena namanya dihapus dari pengurus Bogor Timur.