Kamis, 02 Mei 2024 | 04:34
OPINI

Mang Ucup Sekarang Sudah Pikun !

Mang Ucup Sekarang Sudah Pikun !
Mang Ucup

Oleh: Mang Ucup *)

Entah kenapa kemarin saat mau mengambil uang tunai dari ATM kartu ATM nya kelupaan sehingga ketinggalan di Mesin ATM. Tidak bisa dipungkiri semakin bertambahnya usia semakin sering pula terjadi kelupaan, maklum usia sudah 80 tahun.

Setelah itu timbul rasa khawatir jangan-jangan ini adalah memulainya proses dari gejala penyakit Pikun Alzheimer. Gen untuk jadi pikun sudah ada, karena ayah saya meninggal dalam keadaaan sakit Alzheimer.

Namun apakah Anda tahu bahwa fenomena lupa itu bisa terjadi entah kepada siapapun juga. Bahkan terhadap anak-anak, remaja, orang tua, guru, pejabat, profesor, petani dan sebagainya.

Jawablah sendiri apakah anda tidak pernah lupa kunci ataupun lupa password?

Secara sederhana definisi lupa itu adalah tidak bisa mengingat kembali informasi yang telah kita dapatkan sebelumnya.

Mba Wied mengharapkan agar saya bisa melupakan mantan, namun otak manusia tidak bisa di setip secara begitu saja! Sedangkan Mba Wied sendiri telah berikrar “I Will Never Forget You !”

Disisi lain lupa bisa menjadi hal yang positif dimana kita bisa melupakan kejadian-kejadian negative di masa kehidupan kita.

Ketika Mang Ucup sekolah tiga kali saya gagal naik kelas; bahkan guru saya menilai bahwa otak Mang Ucup jauh lebih kecil daripada otak ayam. Anehnya ketika saya di test IQ saat saya melamar di IBM Jerman mereka menilai IQ saya 145.

Dengan bertambahnya usia mungkin IQ saya sekarang ini sudah drop menurun jadi jongkok kalau bisa mencapai level 90 saja sudah kamsiah bingit.

Saya sendiri berharap agar saya bisa mengingat mbak Wied terus selama hidup saya walaupun 90 % daya ingat saya mungkin nanti akan hilang; namun diharapkan 10% masih akan tetap ada untuk sekedar bisa mengingat mbak Wied.

Saya percaya bahwa walaupun kita sudah jadi pikun sekalipun juga. Love Never Dies, He gave her Twelve Roses. Eleven real, One Fake And he said: “He would Love her Until the Last Rose Die !”

*) Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar