Lodewijk Paulus Jadi Calon Kuat Pengganti Azis Syamsuddin Sebagai Wakil Ketua DPR RI
ASKARA - Nama Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus dikabarkan menguat menjadi calon Wakil Ketua DPR RI menggantikan Azis Syamsuddin yang terjerat kasus korupsi.
Azis Syamsuddin sendiri telah mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Sabtu dini hari, (25/9).
Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Partai Golkar Supriansa menyatakan, Lodewijk menjadi satu di antara beberapa nama yang menjadi pertimbangan Ketua Umum Golkar untuk diajukan menjadi Wakil Ketua DPR RI.
Supriansa menilai, sosok Lodewijk bisa diterima oleh semua pihak. "Pak Sekjen adalah bagian dari pada yang memang menjadi perhatian tentu di Pak Ketua Umum. Karena memiliki kira-kira banyak kelebihan di antara banyak kelebihan yang dimiliki oleh beliau," kata Supriansa di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (27/9),
"Kader-kader lain juga kira-kira memiliki kemampuan yang sama dengan Pak Sekjen," ucap Anggota Komisi III DPR RI itu.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Firman Soebagyo mengungkapkan, partainya memilih Lodewijk untuk menggantikan Azis dengan pertimbangan yang terbaik.
"Ya pertimbangannya yang terbaiklah. Terbaik untuk semuanya, karena partai kan harus bisa mereduksi kemungkinan internal jangan sampai ada faksi. Kader-kader Golkar pada prinsipnya semuanya punya potensi peluang untuk menduduki jabatan itu," tutur Firman.
Firman menuturkan, partai harus konsentrasi untuk persiapan pembahasan UU pemilu, persiapan pemilu dan sebagainya ini jauh lebih penting.
"Konsolidasi ke daerah, apalagi sekarang menjadi hal yang penting," beber Anggota Baleg DPR RI ini.
Firman menyebut, Partai Golkar telah mengantisipasi kampanye Pemilu yang diperpendek.
"Ini antisipasi kita kan begitu, harus menang gitu loh. Semua partai itu kan tujuannya Pemilu menang tanpa persiapan matang tidak mungkin menang," tukas Firman.
"Maka itu dengan kehadiran Pak Lodewijk itu sudah bisa mereduksi kemungkinan yang akan terjadi di internal. pengalaman," pungkas Firman Soebagyo.
Komentar