Journey Stand Up Paddle Mengunjungi Pulau Air
ASKARA - Sebanyak 39 orang terdiri tim penyelenggara dari Maliko SUP Journey (Ryco Arnaldo, Zulkifli, Jane Djuarahadi, Fiona Tjokro, Ade Satari, Andi William, Elfanto) dan peserta berkumpul di Dermaga Marina Ancol, menggunakan 2 kapal cepat menuju pulau Air di Kepulauan Seribu, Sabtu (18/9).
Di zaman terkini, tiap orang diharuskan memiliki aplikasi PeduliLindungi, yang berisi informasi sertifikat vaksin juga hasil antigen ataupun PCR bila akan menggunakan transportasi umum atau berkunjung kemana pun sebagai paspor digital. Check in harus dilakukan dengan scan barcode yang telah disediakan.
Mau tidak mau, semua orang harus belajar mengenal teknologi. Dan tidak bisa dipungkiri, kemanapun orang pergi akan diketahui kapan masuk, kapan keluar dari tempat yang dikunjungi. Tidak ada rahasia lagi, semua terpantau dengan pasti.
Masing-masing kapal cepat hanya diisi sekitar 50 persen dari jumlah seharusnya sesuai imbauan terkait pandemi, prosedur juga diberlakukan dengan pengecekan suhu badan, juga harus memiliki hasil test antigen sehari sebelum keberangkatan.
Sesampainya di Pulau Air, sejumlah persiapan digelar, dari memompa board masing-masing secara manual (tidak tersedia aliran listrik), lalu pengecekan kelengkapan seperti dayung, fin (sirip) dan pelampung. Sesi selanjutnya pengarahan tentang ukuran tinggi dayung yang benar, yaitu cukup sejengkal diatas kepala, bagaimana cara berdiri menjaga keseimbangan sambil mengayun dayung, juga tentang keselamatan yang disampaikan penyelenggara.
Tim bertugas menjaga tiap sudut agar peserta tidak keluar jalur, membantu peserta yang mungkin mengalami kesulitan, juga memperhatikan keselamatan. Kegiatan ini bukan perlombaan, jadi semua harus turut peduli jaga jarak aman, jangan meninggalkan teman terlalu jauh dibelakang.
"Sungguh indah Indonesia, air hijau bersih juga menyegarkan mata, sungguh terhibur bisa ikut acara ini setelah sekian lama PPKM terus menerus berkutat dengan rutinitas pekerjaan dari rumah saja, akhirnya bisa refreshing. Bersih sekali perairan kepulauan seribu sekarang, sangat beda dengan beberapa tahun yang lalu" papar Hilda Putong salah satu peserta trip.
Peserta paling senior dengan usia 67 tahun, baru mengenal olah raga ini pada Maret yang lalu. Luar biasa, sudah menguasai, tenaga dan semangatnya tidak kalah dengan para yunior yang turut bergabung, asal ada kemauan pasti bisa, dan usia bukanlah sebuah halangan.
Kegiatan utama, bersama-sama mengelilingi pulau Air yang jaraknya sekitar 2 kilometer, memang tidak panjang. Tapi kalau jalan-jalan sambil berdiri diatas board dan harus mendayung, lumayanlah beratnya. Angin, ombak jadi tantangan, kalau tidak bisa bertahan seimbang, pasti tercebur, dan perlu sedikit usaha keras untuk bisa naik kembali pada board, terutama bagi pemula, board bisa terbalik berkali-kali dan kehabisan tenaga kalau belum tahu trik bagaimana cara naik kembali. Untuk pemula dan tidak pandai berenang diharuskan menggunakan pelampung mengurangi kepanikan. Bagi yang lain, tetap disarankan membawanya meski tidak dipakai dibadan.
Setelah semua berkeliling, acara selanjutnya bebas. Ada yang melanjutkan mengelilingi tempat lainnya, ada yang sudah siap dengan alat snorkling bisa sekalian melihat keindahan bawah air, ada juga yang melakukan yoga diatas board.
Bermain di pantai, di laut, di gunung saat ini menjadi kebutuhan setelah sekian lama banyak tempat ditutup karena pandemi di negeri ini. Matahari yang berlimpah menjadi anugerah yang tidak tergantikan untuk yang tinggal di Indonesia, bisa mendapatkan vitamin D gratisan, jangan disia-siakan untuk tambahan memperkuat imun menghadapi virus yang sedang marak menyerang. Bermainlah diluar rumah, tetap dengan kehati-hatian, selalu melakukan prokes kesehatan.
Jaga diri dengan mempertahankan kondisi tubuh tetap fit agar tidak mudah tertular virus penyakit. Untuk yang kurang sehat, sebaiknya tetap dirumah, memulihkan tenaga.
Pukul 15.00 WIB kegiatan disudahi, dan semua peserta juga panitia kembali ke Dermaga.
Sebelum berpisah, saya sempatkan diri bicara dengan Jane, rencana trip selanjutnya akan berkunjung kemana?
"Mungkin akan ke Karimun Jawa, kabarnya indah juga disana, ikut lagi ya" jawabnya.
Explore Indonesia, seumur hidup rasanya tak akan pernah tuntas, tiap tempat, tiap sudutnya sangat indah luar biasa, benar-benar bagai surga.
Komentar