Jumat, 19 April 2024 | 23:38
NEWS

Meninggal Dunia Bersimbah Darah di Pesawat, Ini Kalimat Wabup Sangihe yang Tolak Izin Tambang

Meninggal Dunia Bersimbah Darah di Pesawat, Ini Kalimat Wabup Sangihe yang Tolak Izin Tambang
Wabup Sangihe, Helmud Hontong (Dok Istimewa)

ASKARA - Kematian Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Helmud Hontong dalam penerbangan pesawat Denpasar-Ujungpandang menimbulkan tanda tanya besar di benak publik. 

Apalagi saat meninggal dunia, Helmud Hontong sempat mengeluarkan darah dari mulut dan hidungnya. 

Netizen pun berspekulasi dan menduga kematian Helmud Hontong terkait dengan penolakannya terhadap perizinan tambang emas di wilayah Sangihe. 

Surat permohonan pembatalan perizinan pada akhir April lalu itu pun sudah tersebar di media sosial.

Helmud Hontong juga sempat menyampaikan pernyataan tegas menolak izin Tambang Emas Sangihe yang merugikan tidak saja warganya, namun ekosistem dari wilayah tersebut.

"Mengapa perlu saya menolak hadirnya perusahaan Tambang Emas Sangihe selain alasan lingkungan hidup dan kerusakannya, saya adalah putera daerah darah Sangihe mengalir di tubuh ini jadi ketika rakyat tersakiti saya pun turut tersakiti," ujarnya, dikutip dari grup Facebook Komunitas Sahabat HH Helmud Hontong.

Helmud juga dengan tegas mengajak semua pihak untuk menolah tegas keberadaan Tambang Emas ini demi masa depan generasi berikutnya.

"Sehingga perlu saya tegaskan kita harus menolak kehadiran perusahaan Tambang Emas Sangihe demi keberlangsungan kehidupan yang lebih baik di tanah Sangihe tanah kelahiran kita tanah kita dibesarkan dan di tanah ini kita mencari makan olehnya kita harus jaga untuk masa depan anak cucu kita kelak," tambahnya.

Untuk diketahui, Pulau Sangihie merupakan pulau kecil seluas 736 kilometer persegi itu bagian dari Sulawesi Utara, terletak di antara Pulau Sulawesi dan Pulau Mindanao (Filipina). 

Mayoritas masyarakat di Pulau Sangihe menggantungkan hidup dari kelapa, pala, cengkih dan sagu, serta umbi-umbian. 

Komentar