Pemerintah Distribusikan Panel ke Lokasi Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana NTT dan NTB
ASKARA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan hunian tetap (Huntap) rumah instan sederhana sehat. Rehabilitasi dan rekonstruksi itu dilakukan pascabanjir bandang dan tanah longsor di NTT dan NTB.
Pembangunan tersebut telah memasuki tahap kontruksi. Terdapat hunian tetap di Kabupaten Lembata sebesar 700 unit dan di Adonara, Kabupaten Flores Timur sebesar 300 unit.
Sementara usulan pembangunan dari Kepala Daerah setempat meliputi Kabupaten Sumba Timur 194 unit, Kabupaten Kupang 169 unit, Kota Kupang 230 unit, dan Kabupaten Alor 497 unit. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat meliputi Kabupaten Bima 185 unit dan Kabupaten Dompu 107 unit.
Tim Satgas Penanggulangan Bencana PUPR terdiri dari Ditjen Perumahan, Ditjen Cipta Karya, dan Pusdatin, didampingi Pemda setempat sedang melakukan verifikasi kesiapan dan pengukuran lahan.
Proses penetapan lokasi pembangunan hunian tetap di NTT dan NTB membutuhkan proses dan waktu. Dalam hal ini, Tim Perumahan dan Tim Cipta Karya terus intensif mendampingi dan mendorong percepatan penetapan lokasi beserta kesiapan legalitas lahannya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, namun membangun kembali permukiman baru tangguh terhadap bencana.
"Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” kata Menteri Basuki, Sabtu (29/5).
Kementerian PUPR sedang melakukan exercise optimalisasi anggaran untuk pendanaan kebutuhan pembangunan hunian tetap di NTT dan NTB, mengingat usulan penambahan anggaran melalui Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN) belum bisa terealisasi dalam waktu dekat.
Pemenuhan panel untuk pembangunan hunian tersebut meliputi Kabupaten Sumba Timur (194 unit) dikirim dari Makasar. Kemudian Kabupaten Kupang (169 unit) dan Kota Kupang (23 unit) dikirim dari Lombok.
Kabupaten Alor (497 unit) berasal dari Jawa Barat; serta Kabupaten Bima (185 unit) dan Kabupaten Dompu (107 unit) berasal dari Mojokerto, Jawa Timur. Dengan demikian anggaran untuk pembangunan Huntap NTT dan NTB akan dapat dikurangi, mengingat panel hunian sudah tersedia.
Komentar