Sabtu, 20 April 2024 | 02:46
NEWS

Dahlan Iskan Disuntik Vaksin Nusantara, Begini Testimoninya

Dahlan Iskan Disuntik Vaksin Nusantara, Begini Testimoninya
Dahlan Iskan disuntik vaksin Nusantara (Dok Instagram)

ASKARA - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menjalani penyuntikan vaksin Nusantara di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta pada, Selasa (27/4) kemarin.

Dahlan mengatakan, bahwa kehadiran dirinya untuk menerima vaksin Covid-19 itu merupakan sebagai pasien, bukan menjadi obyek penelitian yang telah memasuki fase ke-2. 

"Saya menjalani suntik Vaksin Nusantara atau apalah namanya. Selasa 27 April 2021 di RSPAD. Saya sebagai pasien biasa. Bukan sebagai obyek penelitian fase 2," katanya melalui akun Instagram @dahlaniskan19. 

Pemberian vaksin melalui metode sel dendritik itu dapat dilakukan, setelah seminggu lalu Dahlan bersama para tokoh nasional dan politisi diambil sampel darah di RSPAD.

"Sekarang saya disuntik vaksin, karena minggu lalu sudah ambil darah dan rasanya ya biasa," tutur eks Dirut PT PLN itu. 

Proses penyuntikan vaksin Nusantara dinilainya cukup cepat. Mengingat cara yang digunakan dalam vaksin tersebut menggunakan stem cell. Menjadi terobosan dalam menyembuhkan penyakit berat.

Stem cell atau sel punca merupakan sel induk yang mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dan berubah menjadi berbagai jenis sel. 

"Ternyata lebih cepat dari yang saya bayangkan. Saya pikir perlu beberapa waktu karena pelan memasukkannya. Saya kan pernah stem cell, itu harus pelan-pelan. Ternyata ini cepat sekali," imbuh Dahlan.

Harapannya terhadap kehadiran vaksin Covid-19 berbasis sel dendritik itu dapat bermanfaat bagi masyarakat dan penelitiannya dapat dilanjutkan. Meski di tengah derasnya pro dan kontra terkait vaksin itu. 

"Harapan ke depan tentu vaksin Nusantara ini harus jalan," tandasnya.

Vaksin Nusantara digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto,  merupakan kerja sama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan dan PT Aivita Biomedical Indonesia. Kemudiam melanjutkan uji klinis fase II di RSPAD Gatot Soebroto.

Komentar