Jumat, 19 April 2024 | 13:48
JAYA SUPRANA

Pembunuhan Massal di Amerika Serikat

Pembunuhan Massal di Amerika Serikat
(Dok Jaya Suprana-Net)

Amerika Serikat gagah perkasa bergaya sebagai polisi dunia di garda terdepan melawan terorisme. Sambil menyudutkan Islam. 

Sayang, ternyata di dalam negeri AS sendiri pembunuhan massal terjadi secara berlanjut tanpa alasan agama namun sekedar angkara murka manusia ingin membunuh sesama manusia bahkan tanpa saling mengenal apalagi membenci. Pokoknya bunuh ! 

Orange

Menjelang akhir Maret 2021, di kota Orange, Kalifornia seorang anak kecil terbunuh bersama tiga warga dewasa lainnya akibat ditembak secara membabibutatuli oleh seorang warga Amerika Serikat yang konon negara beradab. 

Sang penembak berhasil ditembak roboh oleh polisi setempat kemudian dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis. 

Penembakan dilakukan secara sadar dan sengaja oleh sang penembak tanpa alasan agama, politik mau pun ekonomi. Penembakan di kota Orange di tenggara Los Angeles itu merupakan penembakan massal ke tiga dalam waktu dua minggu yang terjadi di persada Amerika Serikat.

Boulder dan Atlanta

Penembakan massal di Orange didahului penembakan massal di sebuah supermarket di kota Boulder, Colorade yang menewaskan 10 warga Amerika Serikat tak berdosa dengan tanpa alasan apa pun kecuali memang pokoknya penembakan. 

Seminggu sebelum Boulder, delapan warga terbunuh di tiga panti pijat Atlanta enam di antaranya perempuan Asia. Pada tahun 1997, pembunuhan massal telah pernah dilakukan di kota Orange oleh Arturo Reyes Torres dengan senapan api kaliber besar menewaskan empat warga serta melukai tak terhitung warga terpasuk para polisi sebelum sang penembak ditembak mati oleh polisi di kawasan Department of Transportation setempat. 

Tradisi

Tampaknya gaya Wild West buas membinasakan sesama manusia warisan abad XVII masih berlanjut sampai masa kini selama kepemilikan senjata api masih secara konstitusional dilindungi oleh Kitab Undang-Undang Amerika Serikat. 

Pembunuhan massal malah terkesan dianggap sebagai semacam tradisi peradaban khas Amerika Serikat yang layak dibanggakan sebagai citra keperkasaan dan kejantanan. 
Tidak sedikit para tokoh bintang film seperti John Wayne, Charlton Heston, Jeremy Renner, James Earl Jones sepenuhnya mendukung hak kepemilikan senjata api sebagai bagian hakiki kebudayaan bahkan peradaban Amerika Serikat. Brad Pitt mengaku kurang nyaman jika tidak menyandang pistol dalam kehidupan sehari-hari. 

Komentar