Selasa, 23 April 2024 | 19:36
NEWS

Pemerintah Dukung Inovasi Kesehatan untuk Wujudkan Kemandirian Bangsa

Pemerintah Dukung Inovasi Kesehatan untuk Wujudkan Kemandirian Bangsa
Ilustrasi vaksin corona (REUTERS-Dado Ruvic)

ASKARA - Pemerintah sangat mendukung langkah inovasi di bidang kesehatan. Karena menjadi langkah penting mewujudkan kemandirian bangsa, sehingga ketergantungan terhadap produk luar negeri dapat dikurangi. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menekankan, bahwa melakukan sebuah terobosan dalam bidang kesehatan tetap harus mematuhi prosedur dan kaidah yang benar.

"Namun demikian, inovasi di bidang kesehatan harus tetap mengikuti kaidah, tahapan ilmiah, sehingga inovasi yang dihasilkan memiliki manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Wiku melaui kanal YouTube BNPB, Jakarta, Jumat (16/4). 

Disamping itu, pemerintah berkomitmen dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih. Karena vaksin tidak hanya menyelesaikan masalah kapasitas vaksin di tingkat nasional, tapi di tingkat global. 

Mengingat masih ada kurang lebih 130 negara yang belum terakses vaksin Covid-19 sama sekali. Sementara hingga Kamis (15/4) kemarin, sebanyak 10.577.082 orang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama.

Dari total tersebut, 1.460.448 di antaranya merupakan tenaga kesehatan, 6.962.996 petugas pelayanan publik dan 2.152.911 lansia di atas 60 tahun.

Untuk penerima vaksin Covid-19 dosis kedua menembus 5.701.103 orang. Rincian penerima vaksin Covid-19 dosis kedua yakni 1.320.724 tenaga kesehatan, 3.541.180 petugas pelayanan publik dan 839.199 lansia.

Data ini dilaporkan Kementerian Kesehatan melalui situs kemkes.go.id pada pukul 12.00 WIB kemarin. Sebagai informasi, vaksinasi Covid-19 merupakan langkah pemerintah untuk membentuk herd immunity atau kekebalan komunitas di lingkungan masyarakat

Pemerintah Indonesia sendiri telah membiayai riset bibit vaksin Merah Putih dan akan mendukung pendanaan uji klinis vaksin tersebut.

Ada sejumlah lembaga penelitian dan perguruan tinggi yang mengembangkan vaksin Merah Putih dengan platform berbeda, yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Eijkman, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada.

"Pengembangan Vaksin Merah Putih merupakan hasil inovasi anak bangsa dan merupakan aset intelektual negara untuk investasi jangka panjang. Pengembangan vaksin ini sepenuhnya didukung pemerintah," tandas Wiku. 

Komentar