Sabtu, 27 April 2024 | 00:33
NEWS

Larang Pelaku Bom Bunuh Diri Masuk Lingkungan Gereja, Lihat Pakaian Muslim dan Cadar

Larang Pelaku Bom Bunuh Diri Masuk Lingkungan Gereja, Lihat Pakaian Muslim dan Cadar
Cosmas Balalembang, juru parkir Gereja Katedral Makassar (Dok tangkapan layar)

ASKARA - Juru parkir yang viral di video pasca-ledakan di depan Gereja Katedral Makassar memberikan kesaksian terkait aksi dua pelaku bom bunuh diri, Minggu (28/3) pagi.

Cosmas Balalembang, nama sang juru parkir bertugas mengatur akses keluar masuk kendaraan di Gereja Katedral Makassar. Sebelum ledakan dahsyat itu terjadi, Cosmas secara spontan melarang kendaraan roda dua yang ditumpangi kedua pelaku masuk ke lingkungan gereja. 

Alasannya, ibadah telah selesai dan sejumlah anggota jemaat hendak keluar gereja.

"Waktu itu beberapa umat mau keluar, pagar mulai terbuka. Ada yang keluar dan ada yang masuk, jadi saya tahan, tiba-tiba meledak, langsung saya bilang 'Tuhan tolong saya'," ungkap Cosmas, Senin kemarin (19/3). 

Hal itu disampaikan korban kepada sejumlah pejabat nasional dan daerah yang datang menjenguknya di RS Bhayangkara Makassar, kemarin.

Menurut Cosmas, sejak awal dia sudah curiga melihat gerak gerik pelaku yang diketahui pasangan suami istri berinisial L dan SYF.

Kecurigaan itu muncul lantaran salah seorang pelaku yang memaksa masuk lingkungan gereja mengenakan pakaian mirip busana muslim dan cadar. 

Dia sempat menahan pasangan itu dengan jarak sekitar 2 meter. Namun, akibat ledakan bom itu, Cosmas mengalami luka bakar di bagian depan tubuhnya. 

Namun, Cosmas Balalembang tetap bersyukur. Sebab, luka yang diakibatkan ledakan itu terbilang tidak serius. 

Sementara tubuh pelaku bom bunuh diri berserakan hingga potongan kepala terpental ke lantai dua gedung Gereja Katedral Makassar. 

Diketahui, dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa selain kedua pelaku bom bunuh diri. Sebanyak 19 orang mengalami luka-luka, namun kondisi mereka mulai membaik setelah mendapat perawatan medis. 

"Puji Tuhan, Cosmas menahan (pelaku, red) tetapi herannya kenapa bisa hanya luka-luka bakar di badan, padahal dia berdiri tidak sampai dua meter dari pelaku," kata Pastor Joni Payuk selaku CICM Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Makassar. (ant/jpnn)

Komentar