Jumat, 19 April 2024 | 01:11
NEWS

Sekolah Tatap Muka, KPAI: Jangan Sampai Berakhir Musibah

Sekolah Tatap Muka, KPAI: Jangan Sampai Berakhir Musibah
Ilustrasi. (Dok. Antara)

ASKARA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sebagai garda depan pencegahan penularan virus corona wajib memastikan kesiapan sekolah. Menyusul rencana pemerintah membuka kembali pembelajaran tatap muka. 

Sebagian orang tua juga sepertinya tidak sabar menanti sekolah kembali dibuka dengan melihat kebijakan PPKM Mikro dan adaptasi kebiasaan baru yang telah berjalan efektif. Orang tua nampak lebih berani menyerahkan anaknya ke sekolah kembali dalam rangka mengembalikan situasi ideal anak anak untuk belajar dan menjalani berbagai kebutuhannya.

Sebenarnya, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional menitikberatkan proses pembelajaran pada dukungan tiga peran yaitu sekolah, keluarga dan lingkungan (satuan sekolah). 

"Jangan sampai kebahagiaan anak anak bertemu dengan teman, guru dan lingkungan sekolahnya berakhir menjadi musibah dengan mengabaikan protokol kesehatan," kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra di Jakarta, Sabtu (27/3).

Gugus Tugas Covid 19 dan sekolah wajib menanyakan kepada anak ataupun berkonsultasi kepada forum anak di berbagai daerah. Agar ketika sekolah mulai ada kebijakan berorientasi pada kepentingan terbaik anak.

"Begitu pun jangan sampai ada anggapan anak-anak akan baik-baik saja bersekolah di masa pandemi," ujar Jasra Putra.

Uji coba kembali sekolah hendaknya juga dilakukan dengan mawas diri. Dengan adanya pengalaman klaster baru yang menjangkiti orang dewasa di kawasan lembaga pendidikan. 

"Percobaan kelas yang berisi hanya separuh siswa penting diujicobakan bila ruang kelas tidak dapat memenuhi protokol menjaga jarak," jelas Jasra Putra.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menargetkan semua sekolah sudah melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka mulai Juli 2021.

Pembelajaran tatap muka rencananya dilakukan dengan sistem rotasi. Sekitar 50 persen siswa akan masuk ke sekolah dan sisanya melakukan pembelajaran daring secara bergantian. Pembelajaran di sekolah juga harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Komentar