Sabtu, 20 April 2024 | 15:00
INFRASTRUKTUR

Ikon Kebhinnekaan, Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral Sudah 20,89 Persen

Ikon Kebhinnekaan, Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral Sudah 20,89 Persen
Ilustrasi Terowongan Silaturahmi. (Kementerian PUPR)

ASKARA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Terowongan Silaturahmi yang menyambungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. 

Hal ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo saat meninjau renovasi Masjid Istiqlal pada Februari 2020 sebagai ikon kebhinnekaan.

"Ada usulan untuk membuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Gereja Katedral, sudah saya setujui. Sehingga ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi. Terowongan bawah tanah sehingga tidak menyeberang jalan," kata Presiden Jokowi ketika itu.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penghubung antara dua rumah ibadah ini bisa saja menggunakan jembatan penyeberangan tetapi karena faktor keamanan dan keselamatan desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah.

"Ada alternatif sebetulnya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman," kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Rabu (3/3).

Di samping sebagai ikon kebhinnekaan, pembangunan terowongan berfungsi memudahkan akses jemaah antar rumah ibadah untuk memenuhi kebutuhan ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas.

Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang 33,8 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,5 meter dengan total luas terowongan 339,97 meter persegi. Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral yakni 32 meter, hal ini guna memastikan keamanan struktur Katedral. Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 meter.

Arsitektur terowongan dibangun dengan gaya modern, di mana eksteriornya menggunakan material transparan sehingga kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang merupakan bangunan cagar budaya tidak terhalang.

Sementara untuk interiornya dilengkapi dengan konsep desain pilar berulang yang menggunakan material marmer serta dilengkapi  dengan railing sebagai simbol jabat tangan. Selain tangga, terowongan juga dilengkapi dengan ramp/lift/difabel lift untuk menunjang fungsi sebagai bangunan publik.

Di samping itu, Terowongan Silaturahmi akan dihiasi dengan galeri diorama yang menceritakan hubungan toleransi antar umat beragama di Indonesia. Bentuk diorama akan tampil dalam bentuk relief maupun media elektronik, di mana konten digitalnya dapat disesuaikan dengan tema yang ingin diangkat. Pada masing-masing pintu masuk, pengunjung juga akan diperlihatkan kutipan mengenai pentingnya silaturahmi baik dari sisi agama Islam maupun Katolik.

Lingkup pekerjaan Terowongan Silaturahmi meliputi pekerjaan arsitektur, struktur, MEP dan landscape dengan progres saat ini mencapai 20,89 persen. Pekerjaan dengan anggaran Rp 37,3 miliar ini dimulai pada 15 Desember 2020 dan ditargetkan selesai pada 13 Juni 2021. Konstruksi dikerjakan oleh PT Waskita Karya, manajemen konstruksi PT Virama Karya dan perencana PT Yodya Karya.

Terowongan Silaturahmi akan menjadi ikon kebhinnekaan melengkapi tempat ibadah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Sebelumnya, Kementerian PUPR telah menyelesaikan renovasi Masjid Istiqlal yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 7 Januari 2021. (industry) 

Komentar