Senin, 20 Mei 2024 | 01:13
NEWS

Luasan Panen Padi di Jakarta Diprediksi Menurun

Luasan Panen Padi di Jakarta Diprediksi Menurun
Petani menanam padi di lahan milik Pemprov DKI di Cilincing, Jakarta Utara. (Dok. Antara)

ASKARA - Setelah pada 2020 mengalami peningkatan, luasan panen padi di Jakarta pada awal tahun 2021 ini diprediksi mengalami penurunan.

Badan Pusat Statistik DKI Jakarta mencatat, hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan pihaknya menunjukkan potensi luas panen pada subround I (Januari-April) tahun 2021 diperkirakan 203 hektare, luasan ini turun sekitar 244 hektare (54,54 persen) dibandingkan subround I tahun 2020 sebesar 447 hektare.

"Pada Januari luas panen tercatat 18,45 hektare. Luasan ini jauh lebih rendah dari Januari 2020 yang memang menjadi puncak luas panen 2020," kata Kepala BPS DKI Buyung Airlangga dalam keterangannya, Senin (1/3).

Untuk tahun 2020, BPS DKI mencatat luas panen padi di Jakarta sepanjang Januari hingga Desember 2020 sebesar 914,51 hektare atau bertambah sekitar 291,92 hektare (46,89 persen) dibandingkan 2019 yang mencapai 622,59 hektare.

"Pertambahan tersebut, tidak lepas dari pengaruh curah hujan yang tinggi pada semester kedua yang telah mempengaruhi masa panen pada tahun 2019," kata Buyung.

Di mana, setelah mencapai puncak luas panen pada Juli 2019 sebesar 186,22 hektare kemudian pada bulan-bulan berikutnya luas panen terus menurun. Sehingga masa panen yang semestinya dapat dilakukan pada subround III tahun 2019 bergeser ke subround I tahun 2020.

"Sebagai konsekuensinya terjadi pergeseran puncak luas panen padi pada 2020 dibanding 2019. Pada 2020, puncak luas panen terjadi pada bulan Januari yaitu mencapai 151 hektare," ujar Buyung.

Secara spasial, BPS mencatat luas panen di Jakarta hanya tersebar di tiga kota saja yakni Jakarta Utara seluas 792 hektare, Jakarta Barat 94 hektare dan Jakarta Timur 29 hektare. Sementara tiga kabupaten/kota lainnya tidak lagi memiliki lahan sawah.

Dengan luasan panen yang meningkat, pada 2020, produksi padi di Jakarta menembus 4000 ton gabah kering giling (GKG) meski masih terjadi pandemi Covid-19.

BPS mencatat bahwa selama tahun 2020 produksi padi di Jakarta sebesar 4.543,93 ton GKG bertambah sebanyak 1.184,62 ton atau naik 35,26 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 3.359,31 ton GKG.

Meski demikian, nilai ini sedikit terkoreksi dari nilai perkiraan sebelumnya karena adanya penyesuaian masa tanam di Jakarta Utara pada subround III (September-Desember) tahun 2020.

BPS juga mencatat Jakut merupakan kota dengan total produksi padi tertinggi yaitu sebesar 3.864,7 ton GKG. Setelahnya diikuti oleh Jakbar dengan produksi 511,87 ton dan Jaktim 167,3 ton.

Komentar