Minggu, 05 Mei 2024 | 12:49
NEWS

Bakamla dan BNN Gagalkan Penyelundupan 436,30 Kilogram Sabu-sabu

Bakamla dan BNN Gagalkan Penyelundupan 436,30 Kilogram Sabu-sabu
Konferensi Pers Bakamla dan BNN (Dok Bakamla RI)

ASKARA - Tim gabungan Bakamla RI dan Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan peredaran narkoba jenis sabu-sabu. 

Kali ini, ditemukan sebanyak 436,30 kilogram sabu-sabu yang dikemas dalam 21 paket dalam operasi di salah satu pulau di Kepulauan Seribu.  

Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Aan Kurnia mengatakan, pengintaian narkoba melalui jalur laut ini sudah dilakukan cukup lama. 

"Terhitung, sejak awal Maret 2018 terdapat pertukaran informasi antara BNN dengan Bakamla RI, dalam hal ini Direktorat Operasi Laut," ujar Aan Kurnia, saat melakukan konferensi pers bersama Kepala BNN Komjen Pol Petrus Reinhard Golose, di Gedung BNN, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (17/2).

Lalu, kata dia, kegiatan dan pertukaran informasi berkembang sekitar bulan November 2020. Informasi terkait adanya peredaran narkotika melalui Perairan Kepulauan Seribu, diawali dari laporan masyarakat. 

"Masyarakat sekitar mengatakan bahwa akan ada paket narkotika dalam jumlah besar yang akan masuk ke Jakarta. Atas dasar informasi tersebut, Tim Gabungan Bakamla RI dan BNN melakukan pendalaman dan mendapat hasil bahwa paket narkotika berada di salah satu pulau di Kepulauan Seribu," ungkap Aan.

Operasi membuahkan hasil pada 31 Januari 2021. Tim Gabungan Bakamla RI dan BNN berhasil menemukan 21 paket yang diduga merupakan narkotika jenis sabu-sabu. Setelah dihitung, paket sabu-sabu tersebut seberat 436,30 kilogram.

Selanjutnya, tim melaksanakan pengembangan kasus, dan didapati 4 (empat) orang tersangka dengan inisial M, S, MG, dan AL. 

Jaringan narkoba ini dikendalikan oleh AL yang merupakan warga binaan Lapas Kelas IIB Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

Diketahui, keempat tersangka ini merupakan jaringan narkotika internasional.

"Ini merupakan kolaborasi yang luar biasa antara Bakamla RI dan BNN, saya harap kerja sama ini tidak berhenti disini saja tapi bisa berlanjut di operasi-operasi ke depannya," harap Aan. 

Komentar