Sabtu, 11 Mei 2024 | 11:47
NEWS

Keanehan di Gunung Merapi, Pertama Kali dalam Sejarah

Keanehan di Gunung Merapi, Pertama Kali dalam Sejarah
Gunung Merapi berstatus Siaga Level III (Dok BNPB)

ASKARA - Pertama kalinya dalam sejarah, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menemukan adanya dua kubah lava di Gunung Merapi. 

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan, satu kubah lava ini ada di posisi di lereng sisi barat daya yakni di Lava 1997 dan kubah lava lainnya ada di posisi tengah kawah.

Menurut Hanik, temuan adanya dua kubah lava ini terjadi pada 4 Februari 2021 lalu. Hanik mengatakan, jika kubah lava ini sedang bertumbuh. Kubah lava di tengah masih satu jalur magma dengan yang di sisi barat daya. Sehingga, tidak membentuk dua kepundan. 

"Baru kali ini dalam sejarah Gunung Merapi mempunyai dua kubah lava. Kubah lava yang kedua tidak di tengah (kawah) persis tapi agak ke selatan dikit, jadi masih satu jalur dengan yang sudah ada (kubah lava di barat daya)," ujar Hanik dalam keterangannya, Minggu (7/2). 

BPPTKG telah menerbangkan drone untuk melihat perubahan morfologi di Gunung Merapi. Hanya saja pengamatan tak berlangsung dengan sempurna karena saat itu Gunung Merapi tengah berkabut. 

Pertumbuhan kubah lava saat ini masih berada di kategori lambat. Diprediksi, jika terjadi awan panas guguran belum akan mencapai permukiman warga.

"Karena bukaan kawah di arah tenggara, ke (Kali) Gendol tentunya potensi bahaya ada di sana. Namun demikian, ini (kubah lava di tengah) pertumbuhanya sangat lambat, masih kecil sehingga kalau ada awan panas jaraknya belum sampai ke permukiman," jelas Hanik.

Saat ini Gunung Merapi masih berstatus Level III atau Siaga. Potensi bahaya masih berada di radius 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Komentar