Kamis, 25 April 2024 | 01:54
NEWS

Gus Nabil: Fatmawati Teladan Kebangsaan Kita

Gus Nabil: Fatmawati Teladan Kebangsaan Kita
Ibu Fatmawati bersanding dengan potret dirinya. (Bengkuluekspress)

ASKARA - First Lady Indonesia Fatmawati menjadi sosok yang menginspirasi bagi sejarah kemerdekaan bangsa. 

Istri Proklamator Soekarno itu tak bisa dilepaskan dari masa perjuangan kemerdekaan Indonesia pada 1945.

Anggota Komisi IX DPR RI Muchammad Nabil Haroen menyebut, sosok Fatmawati adalah teladan bagi bangsa Indonesia. Dia pun memberi catatan dalam memperingati haul Fatmawati yang dilahirkan pada 5 Februari 1923 di Bengkulu. 

"Fatmawati merupakan sosok pejuang, pahlawan Nasional. Ia mendampingi Soekarno dengan pengabdian, gagasan, ketekunan dan keikhlasan sebagai seorang istri dan pendamping presiden pertama RI," kata Gus Nabil, sapaan akrabnya, Sabtu (6/2).

Di tengah kondisi bangsa Indonesia menghadapi penjajah tentu butuh kekuatan fisik maupun mental dalam memperjuangkan kemerdekaan. Menurut Gus Nabil, kekuatan itu terpancar dari diri Fatmawati. 

"Kita bisa bayangkan itu masa yang tidak mudah, penuh tantangan. Hanya orang-orang dengan mental kuat, keyakinan sekaligus ketekunan serta kepasrahan kepada Yang Maha Kuasa yang bisa bertahan sekaligus memimpin bangsa," jelasnya.

Kegigihan Fatmawati dalam masa perjuangan menjadikannya dikenal sebagai sosok di balik Sang Saka Merah Putih yang berkibar saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

"Fatmawati dikenal sebagai sosok yang menenun Bendera Merah Putih. Kini, kita butuh penenun-penenun kebangsaan yang menyatukan merah dan putih Indonesia," kata Gus Nabil.

Maka, melahirkan para penenun, semangat nasionalisme dan religiusitas yang bisa menyatukan bangsa Indonesia agar semakin kuat.

"Kita butuh penenun dimensi nasionalis dan kelompok religius agar Indonesia bisa menjadi bangsa besar sekaligus kokoh menghadapi pandemi saat ini," ujar Gus Nabil. 

Keteladan itu berada di dalam sosok Fatmawati. Keikutsertaannya dalam membela Tanah Air sudah dirintis sejak remaja. Lingkungan dan keluarga turut mendukung perkembangan jiwa patriot dalam dirinya. 

"Kita bisa belajar dari sosok Fatmawati dan Soekarno yang menyatukan merah dan putihnya Indonesia," tandas Gus Nabil. 

Komentar