Jumat, 19 April 2024 | 16:51
NEWS

Lampion Terangi Kantor Kemenag, Tokoh Konghucu: Pertama dalam Sejarah

Lampion Terangi Kantor Kemenag, Tokoh Konghucu: Pertama dalam Sejarah
Pernak pernik Imlek di Kantor Kemenag, Jakarta. (Jpnn)

ASKARA - Tokoh Konghucu dari Kelenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Alim Sugiantoro turut menyoroti keberadaan ratusan lampion dan banner ucapan Hari Raya Imlek 2572 Kongzili di lobi kantor Kementerian Agama.

Menurut Alim, keberadaan pernak pernik menyambut Hari Raya Imlek atau Tahun Baru Tionghoa itu sebagai wajah baru Kemenag. 
"Tentunya saya bersama generasi muda Konghucu Indonesia (Gemaku) sangat mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mewujudkan keindahan semangat Imlek yang religius ini di Kementerian Agama," ujar Alim, Senin (1/2). 

"Ini baru pertama kali dalam sejarah kantor kementerian agama seperti itu. Ini membuktikan bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menjalankan fungsinya sebagai Menteri Agama. Jadi Kemenag itu adalah milik enam agama, dan semua harus dilindungi," jelasnya. 

Alim menambahkan, Tahun Baru Imlek merupakan momentum religius bagi umat Konghucu di mana saja berada. Di mana, saatnya semua umat bersuci dan memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik. 

"Ini saat mengenang kembali karya-karya Nabi Kongzi pada peradaban Tionghoa, maka dari itu tahun Imlek dihitung berdasarkan tahun kelahiran Confucius (Kongzi)," tuturnya. 

Apa yang dilakukan menag, lanjut Alim, sebagai bukti kepedulian terhadap semua agama di Indonesia. Hal tersebut guna menjaga keseimbangan kerukunan umat beragama. 

"Perayaan Imlek dan agama Konghucu yang paling kecil saja diperhatikan, pasti agama lain lebih diperhatikan. Seperti inilah yang diharapkan rakyat, ada menteri agama seperti Gus Dur," ujar Alim.

Dia pun berharap langkah Menag Gus Yaqut bisa terus berlanjut dari tahun ke tahun dan menjadi pengawal keragaman dan moderasi beragama. 

Adanya menag baru tetap mempersatukan segala Agama dalam kerukunan toleransi dan kebersatuan juga telah menggairahkan kaum muda milenial.  

"Mereka mengikuti jejak generasi tua agar mewujudkan kedamaian, kerukunan tolerasi agar Indonesia lebih aman dan maju dalam segala hal di empat penjuru lautan," tutur Alim.

Selain itu, lanjut Alim, dirinya bersama Gemaku berharap adanya Ditjen Konghucu di Kemenag. Hal itu untuk memudahkan komunikasi antar umat Konghucu dengan pemerintah.

"Selama ini Konghucu diurus oleh Bapak H. Dr. Wawan Djunaedi, kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Konghucu di bawah naungan Sekjen Kemenag. Jadi alangkah baiknya jika ada dirjen Konghucu agar kami bisa menjalani kegiatan keagamaan dan beribadah dengan lancar dan nyaman," jelasnya. 

"Siapapun bisa memperingati, merayakan Hari Raya Imlek, tidak ada yang melarang. Yang terpenting tetap ingat Konghucu di Indonesia ini adalah agama," imbuh Alim. (jpnn)

Komentar