ASKARA - Detasemen Jala Mangkara Pasukan Anti Teror Aspek Laut atau disebut Denjaka TNI AL merupakan pasukan dengan kemampuan khusus sabotase dan keahlian lainnya yang berhubungan dengan Anti Teror. 

Penugasan khusus selain perang atau disebut Operasi Militer Selain Perang (OMSP) juga bisa dilaksanakan pasukan khusus ini. 

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono, mengulas kemampuan Denjaka tersebut saat mengunjungi Kompleks Arthur Solangs Denjaka, Cilandak Jakarta Selatan, Jumat lalu (22/1).

Terlibat langsung sebagai Tim SAR Penanggulangan Bencana jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu beberepa pekan lalu Denjaka ikut andil besar dalam proses evakuasi korban pesawat tersebut.

Pada kunjungan sekaligus acara olah raga bersama Kepala Staf Angkatan Laut beserta rombongan pejabat Utama Mabes TNI AL juga didampingi langsung oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Kasal mengapresiasi apa yang telah menjadi tugas dari Denjaka ini.

Kasal mengatakan, gerak cepat, profesionalisme, ketanggapan Denjaka dalam evakuasi awak pesawat Sriwijaya Air SJ182 menunjukan respek dan peduli ketika negara dan masyarakat membutuhkan, 

"Saya sangat bangga dengan itu," ucap Yudo Margono. 

Menurut Yudo, Denjaka tidak perlu waktu atau tindakan yang berbelit sebagai Tentara Matra Laut, harus siap sedia kapanpun waktunya. 

"Apa lagi dengan medan yang berada di laut merupakan notabene adalah kawasan yang menjadi berkecimpungnya kita sebagai penjaga lautan Republik Indonesia ini. Di sinilah kemampuan kita akan terlihat," tambah Yudo.

Yudo mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pasukan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka). 

"Kalian telah menunjukkan loyalitas yang luar biasa, dan sangat benar bahwa kalian dibutuhkan di manapun berada dan tugas apapun itu di saat masyarakat dan Ibu Pertiwi memanggil," pungkasnya.

Atas prestasi ini Kasal memberikan reward kepada beberapa perwakilan personel Denjaka dan foto bersama.