Diduga Meteor, Benda Misterius Terbang Sebelum Meledak di Tumpukan Sampah
ASKARA - Sederet fakta diungkap warga pasca ledakan dahsyat yang terjadi di tumpukan sampah bekas galian C di Dusun Watu Umpak, Desa Kepuhpandak, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto pada Rabu malam (20/1). Kendati sejauh ini belum diketahui penyebab ledakan tersebut.
Sejumlah warga mengungkap adanya kejanggalan sebelum ledakan terjadi. Warga yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian melihat benda menyala merah terbang di atas rumah. Benda misterius itu berbentuk bulat mirip bola basket.
"Yang tahu awal itu cucu saya. Dia melihat ada benda bulat menyala oranye, seperti terbakar terbang di atas atap rumah ini. Terbangnya tidak begitu tinggi, sekitar 25 meteran, di atas pohon itulah," kata Mahfudi, warga Dusun Mlaten, Desa Mojotamping, Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Kamis (21/1).
Tidak ada suara gaduh atau hawa panas saat benda aneh tersebut melintas di atas pemukiman penduduk. Hanya saja, pengrajin genting ini menyebut jika kaca rumahnya bergetar saat benda misterius itu melintas di atas rumahnya. Hingga membuat warga sedikit khawatir.
"Kaca ini bunyi, bergetar gitu. Tapi tidak ada hawa panas atau apa. Benda itu terbangnya tidak begitu cepat, kelihatan dengan jelas sekali. Baru sekitar satu menit kemudian terdengar suara ledakan keras di sebelah selatan. Saya mengira itu meteor yang jatuh mengenai pabrik," jelasnya.
Keterangan serupa disampaikan Nur Husain, tetangga Mahfudi. Bapak tiga anak ini juga mengetahui ada benda menyala oranye yang terbang di atas rumah penduduk sesaat sebelum ledakan terjadi. Namun ia tak mengetahui secara persis bentuk benda misterius itu.
"Saya tidak tahu persis, tapi benar ada. Bahkan kaca bagian teras rumah saya ini sampai bergetar hebat saat benda itu melintas di atas ini sebelum ada ledakan. Saya awalnya menduga itu pesawat jatuh. Karena suara ledakannya cukup keras, bahkan langit sampai menyala merah seperti benda yang sangat besar terbakar," terang Husain.
Pria berusia 62 tahun ini mengaku sempat datang ke lokasi pasca munculnya ledakan. Ia mengaku penasaran dan ingin memastikan benda apa yang meledak dan sempat terbang di atas rumahnya itu. Hanya saja ia memilih mengurungkan niatnya lantaran khawatir dengan keselamatan dirinya.
"Saya kira pesawat yang jatuh, tapi kok tidak ada suara gemuruh saat melintas itu. Menurut keterangan Mas Yusuf, tetangga saya yang kerja buat genting ini meteor. Baru saya tadi ke sana melihat lokasinya, tapi tidak ada apa-apa, hanya sebagian sampah masih terbakar," Husain menceritakan.
Sementara itu, Muslikh, pemilik lahan bekas galian C yang tinggal sekitar 100 meter dari lokasi ledakan mengaku tidak mengetahui secara persis saat ledakan dahsyat itu. Ketika itu, ia berada di musala depan rumahnya untuk menunaikan salat.
"Saya nunggu istri saya mau Salat Isya di musala ini tiba-tiba ada suara ledakan keras sekali. Saya kaget dan spontan melihat keluar. Saya lihat di sana itu api merah menyala, selain itu ada seperti pecahan kaca terbang. Kalau soal bola api saya tidak tahu, baru tahu setelah dikabari Pak Husain pagi tadi," tutur Muslikh.
Kakek empat cucu ini menuturkan, ia juga heran dengan adanya ledakan dasyat itu. Menurutnya, di kubangan bekas galian C tersebut tidak ada sampah berbahaya. Hanya tumpukan spon bekas yang bertesktur keras, kayu bekas, serta potongan kain sisa produksi sepatu dari pabrik yang sengaja dibuang di lokasi itu.
"Kalau benda-benda berbahaya atau limbah yang mengeluarkan bau tidak ada. karena memang saya tidak mau. Hanya spon sama limbah kayu seperti itu. Biasanya memang saya bakar sedikit-sedikit kalau datang. Memang sengaja dibuang di situ karena saya pakai untuk uruk," terang Muslikh.
Muslikh yang juga pengasuh TPQ mengakui jika ia mendapatkan pendapatan dari pembuangan limbah pabrik di atas lahannya itu. Untuk satu truknya, ia mendapatkan uang sebesar Rp 200 ribu. Uang tersebut sebagian digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup serta biaya operasional TPQ.
"Tapi tidak mungkin kalau limbah itu (penyebab ledakan) soalnya tidak ada apa-apa selain spon, kain, kayu dan sebagian kecil kaleng cat yang ikut terbawa saat pembuangan. Karena memang saya menolak jika ada limbah (B3) dibuang di situ. Sebenarnya banyak yang menawarkan tapi saya menolak," tandas Muslikh, dikutip Sindonews.
Sementara itu, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penyebab ledakan. Nampak di lokasi sejumlah anggota dari Polsek Kutorejo tengah mengambil sampel material bekas ledakan. Api juga masih menyala di atas tumpukan sampah.
Komentar