Jumat, 19 April 2024 | 17:25
NEWS

Analisa Soal Sinyal SOS Korban Sriwijaya Air: Sengaja Dibuat Orang Tak Bertanggung Jawab

Analisa Soal Sinyal SOS Korban Sriwijaya Air: Sengaja Dibuat Orang Tak Bertanggung Jawab
Tanda SOS di Pulau Laki (Dok Instagram)

ASKARA - Kabar adanya sinyal SOS (Save Our Soul atau Selamatkan Jiwa Kami) yang muncul di Pulau Laki mengejutkan netizen. Tak Pelak, hal itu menimbulkan harapan adanya keajaiban terkait korban Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh tak jauh dari pulau itu. 

Akun Instagram @manaberita pun mencoba menganalisa fenomena tersebut dari kolom komentar dan pesan langsung (direct message) dari pengikutnya dalam unggahan temuan sinyal tersebut. 

Menurut akun tersebut, untuk membuat sinyal atau tanda seperti SOS atau nama apapun di Google Maps bisa dilakukan siapa saja dan hal itu mudah untuk diedit.

"Pulau Laki bukan pulau kosong, artinya sering dikunjungi para pemancing dan wisatawan," tulisnya, dikutip Askara, Rabu (20/1). 

Disebutkan, bahwa beberapa kru kapal terdekat telah menyatakan sinyal itu hoaks

Akun tersebut lantas membuat kesimpulan, bahwa fenomena atau kejadian tersebut sengaja dilakukan oleh orang yang tak punya hati yang menjadikan hal itu bahan bercanda. 

"Tanpa memikirkan perasaan keluarga korban dan masyarakat yang selalu berdoa dan berharap mukjizat," tulisnya lagi. 

Akun tersebut juga meminta agar pihak kepolisian menindak tegas pelaku pembuat SOS tersebut lantaran dinilai telah meresahkan. 

"Ke depan hal ini bisa membuat masyarakat tidak percaya bila ada hal yang sama terjadi tapi ternyata benar-benar dari korban," ujarnya. 

Sebelumnya, Badan Sar Nasional (Basarnas) telah merespons informasi yang menyebutkan adanya sinyal pertolongan atau Save Our Soul (SOS) yang diduga korban pesawat Sriwijaya Air SJ182. 

Humas Basarnas, Yusuf Latif mengatakan, informasi yang tersebar di media sosial mengenai adanya aplikasi Google Earth, diduga mengarahkan ke Pulau Laki Kepulauan Seribu itu dipastikan tidak benar. 

"Enggak benar (informasi itu)," ujar Yusuf Latif kepada Askara saat dikonfirmasi, Rabu (20/1).

Namun demikian, pihak kepolisian menyebutkan akan turun langsung mengecek kebenaran informasi tersebut.

Kapolres Kepulauan Seribu, AKBP Eko Wahyu menyebut, pihaknya akan memastikan informasi tersebut. Pihaknya ingin mencari informasi valid sebelum menentukan langkah selanjutnya.

"Baik kita cek dulu," kata Eko saat dihubungi wartawan, Rabu (20/1). 

Komentar