Minggu, 19 Mei 2024 | 06:27
NEWS

42 Ribu Lebih Rumah Rusak Akibat Bencana Sepanjang 2020

42 Ribu Lebih Rumah Rusak Akibat Bencana Sepanjang 2020
Ilustrasi. (Antara)

ASKARA - Badan Nasional Penangulangan Bencana mencatat, lebih dari 42.000 rumah warga rusak akibat bencana alam sepanjang tahun 2020.

Angka tersebut di luar jumlah rumah terendam yang mencapai ratusan ribu di sektor permukiman. Data BNPB per 31 Desember 2020 mencatat, 42.762 unit rumah rusak dengan katagori berat, sedang dan ringan. 

Sebanyak 26.196 unit rumah rusak ringan (RR), 10.394 rusak berat (RB) dan 6172 rusak sedang (RS). Di samping itu, tercatat sebanyak 836.291 unit rumah terendam. 

"Kerusakan rumah warga diakibatkan beberapa jenis bencana, seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor, gempa bumi dan gelombang pasang atau abrasi," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Sabtu (2/1).

Rincian kerusakan rumah yang diakibatkan banjir sebanyak 24.000 unit (RB 7755, RS 3505, RR 12.740). Akibat angin puting beliung sebanyak 15.000 unit (RB 1877, RS 1823, RR 11.300), tanah longsor sebanyak 1681 unit (RB 444, RS 343, RR 894). Rumah rusak akibat gelombang pasang atau abrasi mencapai 154 unit (RB 76, RS 9, RR 69). 

Bencana geologi juga berdampak pada kerusakan rumah yaitu kejadian gempa dengan magnitudo yang berbeda. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mencatat 11 kejadian gempa merusak sepanjang 2020. 

Sejumlah gempa mengguncang Simeuleu, Seram, Sukabumi, Tapanuli Selatan, Sabang, Maluku Utara, Bengkulu, Talaud, Pangandaran, Mamuju Tengah, dan Brebes-Kuningan.

Data kerusakan rumah akibat gempa mencapai 1926 unit dengan rincian RB 241 unit, RS 492 dan RR 1193. 

Sementara, jumlah kerusakan akibat bencana sepanjang 2020 pada infrastruktur fasilitas publik sebanyak 1542 unit. Kerusakan mencakup fasilitas peribadatan 727 unit, fasilitas pendidikan 672, jembatan 442, fasilitas kesehatan 143, dan fasilitas perkantoran 134.

Jumlah bencana sepanjang 2020 mencapai 2946 kejadian dengan rincian bencana alam sebanyak 2945 dan bencana non alam atau pandemi Covid-19 sebanyak satu.

Komentar