Tak Disangka, Ternyata Einstein Pernah Lakukan Kekeliruan Ini
ASKARA - Penelitian dan pengujian sebuah ide dari ilmuwan terkadang tak selalu berakhir sukses. Namun bisa keliru atau memunculkan kesalahan. Ternyata itu pernah dialami Albert Einstein Fisikawan penemu teori relativitas.
Teori relativitas dikenalkan pertama kali 103 tahun lalu, tepatnya pada 1916. Kemudian menjadi gagasan paling revolusioner dalam sejarah dan menjadi lompatan besar atas hukum gravitasi yang sebelumnya digagas oleh Sir Isaac Newton pada 1687.
"General relativitas ini sama Einsten diterapkan di bidang kosmologi. Dia menghitung gerakan kosmik ini karena teori general relativitas itu teori gravitasi yang lebih general dari teori Newton," kata Pakar fisika nuklir dan partikel dari Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Terry Mart dalam YouTube Jaya Suprana Show, Jumat (4/12).
Mengenai kekeliruan yang dilakulan Einstein yaitu menambahkan cosmological constant atau konstan kosmologis ke dalam teori relativitas umum.
Meski anggapan masyarakat kala itu menyebut bahwa alam semesta itu statis dan tidak berubah, tetapi dalam perumusan teori tersebut sangat dinamis.
"Teori relativitas Einstein diterapkan dalam dinamika alam semesta. Waktu itu tidak ada data alam semesta itu berkembang. Pokoknya mandek," jelas Prof. Terry.
Padahal Einstein meyakini bahwa penemuan teorinya tersebut berkembang dan dinamis. Seperti proses alam semesta lainnya.
"Waktu itu Einstein rilis, kalau menurut teori saya berkembang kata Einsten tapi karena tidak ada data dan semua orang percaya saat itu diam saja," imbuhnya.
Prof. Terry menyebut Einstein memasukkan konstan kosmologi dalam teori relativitasnya itu, untuk mengunci penemuan teorinya. Namun tak didukung dengan kondisinya.
"Maka sama Einsten dimasukkan sesuatu namanya konstan kosmologi untuk ngerem. Teori aslinya berkembang tapi tidak mengembang kata kenyataan saat itu," tuturnya.
Tidak lama kemudian, ada seorang astronom bernama Edwin Hubble. Dia pakai teleskop mengatami bahwa ternyata alam semesta ini berkembang. Jarak alam semesta ini semakin jauh.
"Begitu Hubble mengetahui alam semesta berkembang. Einstein akhirnya minta maaf. Tadinya teori saya mengembang, saya masukan konstan kosmologi. Jadi saya tarik lagi konstan kosmologinya," ungkap Prof. Terry.
Ternyata alam semesta berkembang dengan kecepatan yang selalu bertambah. Selain itu, kekeliruan kedua ialah terkait mekanika kuantum.
Sebab berisi ide-ide aneh yang susah dibuktikan dan kesimpulan akhir yang menyebut bahwa alam semesta tidak teratur dan penuh ketidakpastian.
"Itu kesalahan Einsten, dia tidak sadar punya kesalahan kedua. Apa kesalahan keduanya. Kan alam semesta berkembang. Akhir tahun 1990-an diketahui alam semesta berkembang lebih cepat," ujarnya.
"Jadi teori Einsten tadi tidak berlaku lagi. Kecuali kalau yang tadi dibuang dimasukkan lagi dengan tanda kebalikan. Kalau tadi tandanya negatif sekarang kasih tanda positif. Supaya cocok dengan alam semesta yang dipercepat," tandas Prof. Terry.
Albert Einstein sendiri merupakan seorang ilmuwan fisika teoretis yang dikenal sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Selain menemukan teori relativitas, dia juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, kosmologi dan mekanika statistik.
Komentar