Senin, 20 Mei 2024 | 23:57
NEWS

Presiden Lepas Ekspor 133 Perusahaan Senilai Rp 23,75 Triliun

Presiden Lepas Ekspor 133 Perusahaan Senilai Rp 23,75 Triliun
Presiden Joko Widodo. (Setpres)

ASKARA - Presiden Joko Widodo melepas ekspor 133 perusahaan senilai USD 1,64 miliar atau setara Rp 23,75 triliun. 

Barang ekspor akan dikirim ke berbagai negara seperti Jepang, India, Arab Saudi, dan Hong Kong.

"Dengan mengucap bismillah saya resmikan kegiatan pelepasan ekspor dari negara Indonesia yang bernilai tambah dan berdaya saing ke pasar global pada hari ini," kata Presiden Jokowi dalam Pelepasan Ekspor ke Pasar Global Tahun 2020 secara virtual, Jumat (4/12).

Presiden Jokowi mengingatkan agar pelepasan ekspor ini bukan hanya sekadar seremonial belaka. Namun bisa menjadi momentum yang berkelanjutan.

Presiden Jokowi mengungkaapkan bahwa salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah meningkatkan ekspor. Bukan hanya membantu pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tetapi juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan Indonesia.

Menurutnya, pandemi Covid-19 dan perekonomian global yang lesu saat ini, berdampak pada pasar ekspor yang juga menurun.

"Namun kita tidak boleh menyerah. Kita harus melihat lebih jeli melihat peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara yang juga sekarang ini mengalami pandemi" ujarnya.

Presiden Jokowi juga menekankan bahwa potensi meningkatkan ekspor Indonesia masig sangat besar dari sisi keragaman produk, komoditi, kreatifitas dan kualitas, volume dan tujuan negara ekspor. 

"Kuncinya proaktif dan jangan pasif," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, ekspor dilakukan oleh 133 perusahaan. Mayoritas atau 79 eksportir adalah perusahaan non UMKM dan 54 eksportir berasal dari UMKM.

"Dari 79 perusahaan non UMKM ada yang pertama kali ekspor perdana perusahaan dari Mojokerto, ekspor cerutu senilai Rp 1,25 miliar atau USD 86 ribu ke Jepang," jelasnya.

Selanjutnya, terdapat tujuh perusahaan non UMKM yang melakukan diversifikasi produk ekspor baru berupa udang tepung, ikan fillet, pipa besi, dan pasta gigi. Nilai ekspor dari tujuh perusahaan tersebut sebesar USD 24 juta atau Rp 354,16 mililar.

Sementara, nilai ekspor dari 54 UMKM sebesar USD 12,29 juta atau Rp 178,15 miliar. Ada tujuh dari 54 UMKM yang melakukan ekspor perdana.

"Tujuh perusahaan melakukan ekspor perdana dari Jawa Tengah, ekspor makanan olahan ke Arab Saudi, lalu tempat tidur ke Jepang, udang beku ke Jepang," jelas Agus.

Lalu, terdapat 11 UMKM yang melakukan diversifikasi produk. Total nilai ekspornya sebesar USD 1,16 juta atau Rp16 miliar. (industry)

Komentar