Rabu, 08 Mei 2024 | 13:35
NEWS

Partai Masyumi Kembali, Yusril: Membina dan Mengelola Partai Tidak Mudah

Partai Masyumi Kembali, Yusril: Membina dan Mengelola Partai Tidak Mudah
Yusril Ihza Mahendra (Dok Pikiranrakyat)

ASKARA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menghormati sejumlah tokoh yang membentuk kembali partai Masyumi. Menurut Yusril, hal itu merupakan bagian dari upaya untuk melaksanakan kehidupan berdemokrasi di negara ini. 

Partai Masyumi kembali resmi mendeklarasikan sebagai partai berasakan Islam di Gedung Dewan Dakwah, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11). Deklarasi itu bertepatan dengan HUT ke-75 partai yang didirikan pada 1945 silam.

"Saya menghormati KH Cholil Ridwan yang baru-baru ini telah mendeklarasikan berdirinya kembali Masyumi," kata Yusril Ihza Mahendra dalam keterangannya, yang diterima redaksi, Selasa (10/11). 

Namun, menurut Yusril, jika hanya mendeklarasikan berdirinya partai memang mudah. Tetapi mengelola, membina dan membesarkan partai tidaklah mudah. Orientasi politik rakyat Indonesia sudah banyak berubah. 

"Rakyat tidak lagi terbelah pada perbedaan ideologi yang tajam seperti tahun 1945-1960," ucap Yusril. 

Menurutnya lagi, masyarakat kini bahkan lebih praktikal (untuk tidak mengatakan pragmatik) dalam menjatuhkan pilihan politik. Yusril bahkan menyinggung kondisi perpolitikan di Tanah Air. 

"Sebagian malah transaksional; Anda sanggup kasih apa dan berapa dan kami akan tentukan sikap kami seperti apa," celetuknya.

Terlebih partai politik memerlukan dana yang besar untuk bergerak. Bagi partai Islam, memperoleh dana yang besar itu sulit. Sebagian besar umat Islam hidup dalam kekurangan. 

"Yang punya dana besar itu para cukong, para pengusaha dalam maupun luar negeri," cetusnya. 

Sepanjang pengalaman berkiprah di dunia politik, tidak ada ada para cukong dan para pengusaha besar itu yang sudi mendanai Partai Islam. Makanya kebanyakan partai-partai Islam itu hidupnya "ngos-ngosan". 

"Zaman sekarang sangat jarang ada anggota partai membayar iuran anggota seperti zaman dulu. Seperti saya katakan tadi, dunia sudah berubah," imbuhnya. 

Kendati demikian dirinya meyakini para tokoh yang mendeklarasikan partai Masyumi dapat berjuang, untuk kembali membesarkan partai tersebut di tengah badai bencana non alam, Covid-19. 

"Tentu beliau (KH Cholil Ridwan) akan bekerja keras membangun cabang-cabang dan merekrut anggota di tengah Pandemi Covid-19 yang sangat berat ini. Agar dapat disahkan sebagai partai yang berbadan hukum Kemenkumham," tandasnya. 

Partai Masyumi sebelumnya pernah kembali pada 1999 setelah dibubarkan pada 1960. Namun, hasilnya juga tak begitu baik karena dinilai gagal dalam pemilihan umum (Pemilu) 1999.

Komentar