Senin, 13 Mei 2024 | 07:12
COMMUNITY

Kisah Raja Esarhaddon di Bawah Makam Nabi Yunus

Kisah Raja Esarhaddon di Bawah Makam Nabi Yunus
(Siraman, Kumparan, Live Science)

ASKARA - Sebuah pesan berhasil ditemukan tim arkeolog di dalam sebuah terowongan yang berada persis di bawah makam Nabi Yunus yang terletak di Kota Mosul, Irak.

Setelah ekspedisi berakhir, tim arkeolog berhasil mengumpulkan tujuh buah prasasti berusia sekitar 2700 tahun.

Ilmuwan menduga, penjarah yang berafiliasi dengan ISIS menjadi yang pertama kali menggali terowongan tersebut. Di dalam empat terowongan arkeolog menemukan prasasti zaman Neo-Assyria yang bertuliskan sebuah pesan.

Dilansir Live Science, ilmuwan sudah berhasil menerjemahkan isi pesan yang berbunyi "Istana milik Esarhaddon, raja yang kuat, raja dunia, raja Assyria, gubernur Babilonia, raja Sumeria dan Akkad, raja dari raja di Mesri Hilir, Mesir Hulu, dan Kush."

Kush adalah kerajaan kuno yang terletak di Nubia, sebuah wilayah di antara Aswan di Mesir bagian selatan dan Khartoum di Sudan bagian tengah.

Para arkeolog sebenarnya sudah menemukan sebagian prasasti antara tahun 1987 dan 1992. Namun karena adanya konflik di area tersebut, mereka tidak dapat melanjutkan studi sampai akhirnya dapat memublikasikan hasil studi mereka pada Desember 2017.

Nabi Yunus adalah tokoh agama yang dikenal oleh semua agama samawi. Ia diceritakan ditelan oleh ikan raksasa yang kemungkinan adalah seekor paus. Menurut Kitab Suci, Nabi Yunus berceramah di Kota Niniwe yang merupakan ibukota Kerajaan Assyria.

Salah satu prasasti yang ditemukan menceritakan pemerintahan di wilayah kerajaan tersebut pada masa Raja Esarhaddon.

Dalam prasasti yang diceritakan dalam kata ganti orang pertama itu dituliskan juga sejarah keluarga raja tersebut.

"Aku mengepung, menaklukkan, menjarah, menghancurkan, dan membakar dengan api dua puluh satu kota mereka bersama dengan kota-kota kecil di lingkungan mereka," bunyi isi salah satu prasasti.

Menurut prasasti tersebut, Esarhaddon adalah raja yang kejam, pemimpin yang dihormati, dan seorang penakluk. Para arkeolog telah mendokumentasikan penemuan tersebut ke dalam jurnal Iraq. (dbs)

Komentar