ASKARA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendiskusikan strategi komunikasi krisis bagi industri pariwisata di masa pandemi dalam forum ASEAN Sustainable Tourism Solutions Expo 2020.

ASEAN Sustainable Tourism Solutions Expo 2020 (ASTSE) merupakan platform regional yang mendorong solusi pariwisata berkelanjutan dan teknologi efisiensi sumber daya.

Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf, Agustini Rahayu mengatakan, dalam menangani komunikasi krisis, Kemenparekraf memaksimalkan berbagai platform digital untuk menyebarkan informasi penanganan dampak pandemi Covid-19.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan stakeholders terkait. Seperti instansi pemerintah dan swasta serta komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal itu dilakukan agar dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.

"Hal ini dilakukan agar publik menerima informasi akurat dan aktual dengan lebih cepat. Terpenting menangani sebuah krisis menjaga komunikasi baik dan menumbuhkan solidaritas antarpelaku terdampak," kata Agustini dalam keterangannya, Jumat (6/11).

Pemerintah menemukan kekuatan baru dalam komunikasi krisis di tengah pandemi, yaitu pesan resiliensi pelaku parekraf atas pandemi yang melanda. 

Serta optimisme mereka dengan toleransi dan gotong royong, sektor parekraf akan mampu melalui krisis ini dan siap untuk bangkit lebih kuat. 

Pesan inilah yang perlu digalakkan seluruh negara anggota ASEAN, untuk semakin menumbuhkan kepercayaan wisatawan, baik dalam maupun luar negeri, tentang kekuatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ASEAN.

Pemanfaataan berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube untuk memberikan informasi terkait pandemi Covid-19 juga dilakukan pemerintah Malaysia.

Platform digital tersebut dimanfaatkan untuk memberikan informasi terkait promosi di destinasi wisata yang ada di Malaysia. 

"Seperti membuat paket-paket liburan yang menarik wisatawan untuk berlibur di suatu destinasi," ucap Senior Director of Communication, Tourism Malaysia, Iskandar Mirza Mohd Yusof.

Diskusi tentang ketahanan krisis dan praktik terbaik negara-negara ASEAN. Tahun ini, diselenggarakan secara virtual oleh pemerintah Laos.