Kamis, 25 April 2024 | 12:18
TRAVELLING

Singolangu, Jalur Klasik Napak Tilas Prabu Brawijaya ke Gunung Lawu

Singolangu, Jalur Klasik Napak Tilas Prabu Brawijaya ke Gunung Lawu
Gunung Lawu (Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya)

ASKARA - Ingin merasakan pendakian yang tidak terlalu ramai dengan pemandangan lebih asri ketika mendaki Gunung Lawu, jalur Singolangu bisa menjadi alternatif yang bisa dipilih.

Jalur Singolangu merupakan jalur klasik napak tilas Prabu Brawijaya. Jalurnya didominasi hutan yang rimbun, seperti menambah kesan mistis. Namun tak perlu khawatir untuk mencobanya.  

Jalur tersebut belum lama dibuka, tepatnya bulan Oktober 2018. Konon jalur tersebut merupakan jalur klasik yang dijadikan para spiritual pendaki pada era 1980-an.

Akun Instagram @milan2707b berbagi pengalamannya ketika mendaki Gunung Lawu melalui jalur Singolangu. Metode pendakian berjalan dengan ritme konstan. Namun dia memutuskan tidak sampai summit. 

"Finish saya hanya di Sendang Drajat saja, karena tujuan awal memang ingin coba jalur Singolangu sampai di Sendang Drajat," katanya di akun Instagram milik @gunungindonesia, Rabu (28/10).

Jalur tersebut akan melalui 5 pos, yakni pos 1 Kerun-Kerun, pos 2 Banyu Urip, pos 3 Cemaran, pos 4 Taman Edelweis dan pos 5 Cokro Paningalan. 

Setelah melalui kelima pos, para pendaki akan sampai di Sendang Drajat, sebelum mencapai puncak Hargo Dalem dan Hargo Dumilah. Dia memulai pendakian pukul 06.30 WIB, tiba di pos 1, Kerun-Kerun pukul 07.00 WIB.

"Pukul 08.00 WIB sampai di pos 2, Banyu Urep, pukul 09.00 WIB sampai di pos 3, Cemaran pukul 10.15 WIB sampai di pos 4, Taman Edelweis," jelasnya. 

Kemudian, pukul 10.30 WIB kembali memulai pendakian dari pos 4 menuju pos 5 pukul 11.00 WIB, sampai di Bukit Family pukul 11.30 WIB. Menuju pos 5, Cokro Paningalan pukul 11.45 dan tiba di Sendang Drajat pukul 12.45 WIB.

Kala itu dia memilih tidak bermalam, setelah tiba di Sendang Drajat kembali turun dengan menempuh perjalanan 4 jam. Via Singolangu belum ramai pendaki. Namun banyak berkeliaran hewan buas terutama di sekitar pos 1 sampai ke pos 3. 

"Ini dibuktikan dengan adanya kotoran black phanter tersebut di sepanjang trek antara pos 1 hingga pos 3," ungkapnya.  

Sementara, tempat camp berada di pos 3, pos 4 dan bukit family. Para pendaki dapat menemukan air bersih di sekitar pos 2 dengan menuruni lembah sekitar 150 meter, terdapat pipa paralon sehingga memudahkan mengisi air. 

Dia menerangkan bahwa jalur sangat jelas, petunjuknya banyak jadi tidak perlu khawatir tersesat meskipun di awal banyak persimpangan. Menurutnya Singolangu altenatif menarik selain jalur mainstream Sewu dan Cetho. 

"Trek masih alamiah terutama dari basecamp ke pos 3 dan jalur trek masih bersih," tandasnya. 

Umumnya pintu jalur pendakian Gunung Lawu ada tiga, yaitu Candi Cetho di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. 

Komentar