Kamis, 25 April 2024 | 15:00
COMMUNITY

Meski Penuh Keterbatasan, Mbah Gayeng Rajin Beri Makan Anak Jalanan

Meski Penuh Keterbatasan, Mbah Gayeng Rajin Beri Makan Anak Jalanan
Mbah Gayeng. (Boombastis/Ist)

ASKARA - Bagi yang berkecukupan, menyisihkan sebagian rezeki kepada sesama adalah sikap yang luar biasa. Namun, mereka yang mau berbagi meski dirinya dalam kondisi pas-pasan tentu lebih luar biasa lagi. Tak banyak manusia yang bisa menjalani hal semacam ini. Namun tidak untuk sosok bernama Mbah Gayeng.

Sehari-hari bekerja sebagai penjual balon yang dijajakan keliling, Mbah Gayeng masih menyempatkan diri untuk memberi makan anak-anak jalanan. Padahal, hasil penjualan yang didapatnya tak seberapa, bahkan pas-pasan. 

Keterbatasan fisik yang dialami Mbah Gayeng bukan menjadi penghalang bagi dirinya untuk mencari nafkah dengan cara yang halal. Dengan menggunakan tongkat, dirinya menyusuri jalan menjajakan balon warna-warni hingga sampai di pasar dan lapangan Kotagede, Yogyakarta. Di sanalah dirinya berjualan menanti pembeli membeli balon dagangannya.

Saat tengah berjualan, Mbah Gayeng pernah memberi makanan pada seorang penjual kerupuk yang masih anak-anak. Saat itu, ia melihat dagangan yang dibawanya tidak laku sambil duduk termenung di trotoar. Mbah Gayeng pun berinisiatif dengan membeli dua nasi bungkus dan mengajak sang anak makan bersama.

Sejak peristiwa pertemuannya dengan penjual kerupuk pada saat itu, Mbah Gayeng pun kerap menyisihkan penghasilannya untuk memberi makan pada anak-anak jalanan yang ditemuinya. Hal tersebut dilakukannya dengan ikhlas meski penghasilan yang diperolehnya tergolong minim.

Mbah Gayeng diketahui tinggal seorang diri tanpa ada sanak saudara di sepetak rumah kecil di sudut Kota Yogyakarta. Di tempat sederhana itulah ia menyiapkan balon-balon yang akan dijual keesokan harinya, sekaligus tempatnya beristirahat melepas lelah.

Meski mengalami keterbatasan secara fisik dan hidup pas-pasan, Mbah Gayeng tetap mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan kepada dirinya. 

"Kalau nggak laku ya memang belum rezeki. Sudah ada Gusti Allah yang ngatur rezeki masing-masing," kata Mbah Gayeng, seperti dikutip oleh Boombastis.

Apa yang dilakukan oleh sosok Mbah Gayeng merupakan sebuah definisi "kaya" yang sesungguhnya. Meski dalam kondisi pas-pasan, Mbah Gayeng tergerak untuk membantu sesama dan tidak hanya memikirkan diri sendiri. Sebuah teladan yang sangat luar biasa untuk kita semua.

Komentar