Sabtu, 20 April 2024 | 02:43
NEWS

Diintai TNI-Polri 5 Hari, Seorang Anggota KKBS Tewas dan 2 Ditangkap

Diintai TNI-Polri 5 Hari, Seorang Anggota KKBS Tewas dan 2 Ditangkap
TNI Intai KKSB di Papua (Dok Puspen TNI)

ASKARA - Tim Gabungan TNI-Polri melakukan pengintaian terhadap Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Senin (26/10) kemarin.

Penindakan tersebut merupakan hasil pengembangan pasca penghadangan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) oleh KKSB, 9 Oktober 2020 lalu. Dari hasil pengembangan dan pengumpulan informasi dari masyarakat diperoleh informasi akurat bahwa salah satu kelompok KKSB bermarkas di Kampung Jalai Distrik Sugapa.

Sejak Rabu (21/10), tim gabungan mengintai markas KKSB dan teridentifikasi salah satu honai yang diduga kuat sebagai salah satu pos KKSB. Informasi dari masyarakat, KKSB itu beberapa kali meminta jatah dana satu desa yang seharusnya digunakan untuk kepentingan umum desa.

Penindakan dimulai pukul 05.30 WIT oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan berhasil menewaskan seorang KKSB atas nama Rubinus Tigau dan mengamankan 2 orang lainnya yang salah satunya mengaku adik dari Rubinus Tigau. 

Menurut keterangan, Rubinus Tigau memang aktif dalam aksi KKSB selama kurang lebih satu tahun terakhir.

Atas permintaan pihak keluarga, korban tewas Pok KKSB dikubur di tempat. Tim Gabungan TNI-Polri membantu menggali kubur. Saat pemakaman, pihak keluarga mengakui bahwa korban selama ini aktif dalam aksi KKSB.

Pukul 09.30 Tim Gabungan TNI-Polri melaksanakan konsolidasi dalam keadaan aman. Pada penindakan ini, seorang anak mengalami luka di bagian pinggang kiri akibat rekoset. Korban kemudian dievakuasi ke Bandara Bilorai, Intan Jaya, selanjutnya ke Timika untuk perawatan medis lebih lanjut, didampingi 2 orang keluarganya.

Dalam penindakan tersebut, disita barang bukti berupa beberapa panah dan anak panah, senjata tajam parang, senjata rakitan sepucuk, dokumen struktur organisasi KKSB Kodap VIII Kemabu Intan Jaya, uang tunai Rp. 69.000.000,- dan alat komunikasi HP 2 unit.

Terkait informasi yang menyebutkan korban adalah tokoh agama di kampung tersebut, Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa melalui keterangan tertulis menjelaskan, bahwa sasaran sudah diintai lama, selain didasarkan info akurat bahwa yang bersangkutan aktif dalam aksi KKSB. Hal ini juga diakui oleh pihak keluarga dan saksi lain.

Dikatakan Suriastawa, pasca kejadian di Hitadipa, ada kecenderungan korban dari pihak KKSB selalu dikaitkan dengan tokoh agama. Di luar kasus Hitadipa, terdapat 3 kasus yang oleh KKSB dikaitkan dengan tokoh agama. Termasuk tanggal 19 Oktober lalu, masifnya intimidasi dari KKSB untuk mengibarkan bendera bintang kejora sambil berkumpul di rumah-rumah ibadah. 

Hal ini sangat disayangkan karena membawa-bawa sentimen agama untuk kepentingan aksinya. Dia mengingatkan KKSB untuk tidak bermain-main dengan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan). 

Suriastawa mengatakan, TNI-Polri sangat menghormati tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat dimanapun, termasuk di Papua. Tidak ada keuntungan berseberangan dengan tokoh-tokoh ini, apalagi membunuhnya. 

Justru, kata dia, TNI-Polri sangat membutuhkan kerja sama para tokoh ini karena dengan pengaruhnya yang sangat besar kepada masyarakat, dan seharusnya dapat menjadi contoh tauladan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam kepatuhannya pada hukum Indonesia.

 

Komentar