Senin, 20 Mei 2024 | 00:53
NEWS

Mungkin Ada Sistem Komunikasi Antar Virus dalam Penyebaran Covid-19

Mungkin Ada Sistem Komunikasi Antar Virus dalam Penyebaran Covid-19
Ilustrasi. (Shutterstock)

ASKARA - Penyebaran virus corona di sejumlah negara tidak hanya disebabkan oleh perpindahan orang dan moda transportasi. Diduga terdapat faktor-faktor lain yang belum pernah diteliti. 

Umumnya penularan virus terjadi melalui antara lain droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin serta menyentuh benda atau permukaan. Studi terbaru menunjukkan potensi penularannya melalui udara. Ketika seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan cairan yang mengandung virus berpotensi akan menyebar ke udara dan bisa langsung masuk ke tubuh. 

"Mungkin ada sistem komunikasi mereka (virus) yang kita tidak tahu bagaimana mereka melakukan," kata Peneliti Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Chairul Anwar Nidom dalam bincang virtual bersama Jaya Suprana bertajuk Apa Itu Covid-19, Jumat (16/10).

Jaya Suprana merasa heran dengan pernyataan tersebut, meski hal itu bukan keluar secara sengaja. Mengingat Prof Nidom telah lama bergelut menangani suatu wabah yang disebabkan virus. 

"Semacam telepati? Bapak ilmunya tinggi sekali dari sains, sudah mendekati spiritual ya," tanya Jaya Suprana. 

Prof Nidom yang merupakan guru besar Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Hewan Unair menyatakan demikian karena segala hal yang terjadi di dunia dapat dijadikan pelajaran hidup. 

"Mungkin karena alam jadi memberikan satu sinyal-sinyal tertentu sehingga mereka (virus) bergerak," katanya. 

Prof Nidom juga mematahkan anggapan bahwa wabah Covid-19 bisa melenyapkan manusia. Karena salah satu kunci untuk mencegah serangan segala jenis virus ialah meningkatkan daya tahan tubuh. 

"Sebetulnya virus itu tidak membinasakan manusia tapi manusianya lemah sehingga tatkala dia dihinggapi virus itu jadi korban. Seandainya kuat menghadapi, dia akan kuat," terangnya. 

Masih melekat di ingatan masyarakat ketika Covid-19 mulai melanda Indonesia, Prof Nidom menyebut bahwa curcumin mampu menghadapi infeksi virus corona. 

Curcumin merupakan zat yang terkandung pada empon-empon yang kerap digunakan sebagai bumbu masak seperti jahe, temulawak, kunyit, sereh dan lainnya.

"Saya munculkan empon-empon. Bahasa empon-empon bahasa di masyarakat, jadi mereka sudah tahu persis apa itu jahe, kunyit, sereh, dan temulawak," jelas Prof Nidom.

Komentar