Kamis, 25 April 2024 | 10:32
TRAVELLING

Liburan Sambil Ngulik Sejarah di Pulau Penyengat

Liburan Sambil Ngulik Sejarah di Pulau Penyengat
(D3pariwisataunj.blogspot)

ASKARA - Berwisata ke tempat-tempat indah? Sudah biasa! Berwisata ke tempat-tempat sejuk? Sudah pernah! Kalau ke tempat bersejarah? Nih! Cobain ke Pulau Penyengat, Kepulauan Riau.

Sudah pernah dengar tentang Pulau Penyengat, kalau belum pernah dengar coba kamu sekarang googling. Cari dengan kata kunci tersebut. Sampai mana kamu akan dibuat kagum, sampai mana kamu bakal pengen ke sana.

Bukan tidak mungkin kalau seandainya kita diberi kesempatan kita bakal pergi ke tempat di mana kita akan bertemu dengan masa lalu melalui suasananya, ingatannya, kenangannya, bahkan peninggalannya.

Sama seperti ketika mengunjungi Pulau Penyengat. Segala hal tentang Kesultanan Riau ada di sana. Akan ada banyak hal yang dapat kamu ambil di sana, bukan cuma kesenangan, pemandangan indah, suasana menyenangkan, stres yang kian menurun tetapi juga pelajaran berharga yang akan begitu berharga setelah mengunjungi berbagai macam situs peninggalan.

Tanjung Pinang dengan segala kemewahannya selalu punya daya tarik yang berbeda dengan tempat-tempat lainnya. Salah satunya melalui Pulau Penyengat ini. Kalau kamu sudah sampai di Tanjung Pinang kamu bisa langsung menyeberang dengan menggunakan perahu motor untuk ke pulau ini. Tidak lebih dari 10 menit, kamu akan sampai di Pulau Penyengat dengan segala macam situs bersejarahnya.

Kok bisa banyak situsnya sih.

Perlu diketahui jika Pulau Penyengat dulunya menjadi benteng pertahanan raja kecil ketika menahan serangan dari hulu Riau yang dipimpin oleh Tengku Sulaiman pada tahun 1719. Dan juga benteng pertahanan Kesultanan Riau oleh Belanda pada 1784.

Ada apa saja di Pulau Penyengat.

1. Masjid Sultan Riau

Tampak luar masjid ini begitu megah. Dan entah kenapa masjid ini seperti punya daya tarik yang begitu kuat. Dengan corak kuning sebagai warna dominan dipadu dengan hijau sebagai tambahan, masjid ini memiliki sejarah panjang terutama bagi Kesultanan Riau.

Dibangun pada tahun 1832, konon katanya masjid ini dibangun oleh kesultanan pada saat itu bercampur dengan kuning telur. Walaupun tampak begitu megah bagian luarnya, dari dalam semuanya berubah. Tampak sederhana dan bersahaja. Dengan tiga lampu yang menggantung dengan tegas, interior masjid ini juga dihiasi dengan Al-Qur'an yang ditulis tangan oleh masyarakat setempat pada abad ke-18.

2. Gedung Mesiu

Peralatan berperang akan selalu ditempatkan di suatu penyimpanan tersendiri. Dan di pulau ini ada empat gudang mesiu yang pernah dijadikan tempat penyimpanan berbagai macam senjata. Untuk menjaga keamanannya, gedung ini memiliki dinding yang begitu tebal dengan kuning sebagai warna yang mendominasi.

3. Komplek Makam Raja

Ada beberapa komplek makam di pulau ini. Yang pertama berlokasi tidak jauh dari gudang mesiu, ada makam Yang Dipertuan Muda Riau VII Raja Abdurrahman. Komplek tersebut berisi sampai dengan 50 makam yang terdiri dari hampir semua penasihat-penasihatnya.

Beberapa langkah setelahnya ada makam Raja Ali. Dengan karya sastranya, Raja Ali menjadi salah satu pahlawan bagi Kesultanan Riau pada saat itu yang pada akhirnya menciptakan gurindam dua belas. Dan yang pada akhirnya pula menjadi ciri khas budaya Riau.

4. Istana Kantor

Unik ya namanya? Nama asli gedung ini adalah Marhum Kantor. Gedung ini adalah tempat tinggal Raja Ali semasa hidupnya. Selama sekitar 13 tahun, beliau hidup di tempat ini dari mulai 1844-1857. Sampai sekarang, bangunan ini masih berdiri kokoh walaupun memang ada beberapa bagian yang memerlukan penanganan khusus.

Nah! Ada banyak kan pilihannya. Begitu tiba di Tanjung Pinang langsung cus deh. Lagipula, ketika dalam perjalanan ke Pulau Penyengat kamu juga akan disuguhi pemandangan laut yang begitu indah. (piknikdong)

Komentar