Jumat, 17 Mei 2024 | 03:36
NEWS

Alhamdulillah, Kasus Aktif di Banyak Daerah Cenderung Turun

Alhamdulillah, Kasus Aktif di Banyak Daerah Cenderung Turun
dr. Reisa Broto Asmoro. (Dok. BNPB)

ASKARA - Kasus aktif virus corona (Covid-19) di berbagai daerah rata-rata cenderung mengalami penurunan. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan, jumlah kasus aktif sebanyak 54.277 per hari ini (Senin, 14/9). Angka itu turun dibanding hari sebelumnya yaitu 54.649 kasus.

"Jika melihat kasus aktifnya terjadi penurunan di beberapa tempat," katanya di Istana Negara, Jakarta. 

Sebaran di tiap provinsi, tertinggi ada di DKI Jakarta dengan 11.436 kasus aktif, mengalami penurunan dari hari sebelumnya sebanyak 12.078. 

Tertinggi kedua berada di Jawa Barat dengan 6443 kasus. Jumlah ini mengalami kenaikan dari hari sebelumnya sebanyak 6404. Ketiga di Jawa Tengah sebanyak 5439 kasus yang mengalami penurunan dari hari sebelumnya sebanyak 5518. 

"Memang jumlah kasus aktif fluktuatif tetapi dari data hari ini dapat dikatakan rata-rata jumlah kasus aktif di Indonesia banyak mengalami penurunan," beber Dokter Reisa. 

Sementara, tingkat kesembuhan hingga hari ini terdapat penambahan 3395 kasus dan kesembuhan total menjadi sebanyak 158.405 kasus dengan recovery rate atau tingkat kesembuhan di angka 71 persen. 

"Angka ini cukup tinggi ya, artinya tujuh di antara 10 orang yang terkena Covid-19 sudah sembuh," kata Dokter Reisa.

Sedangkan penambahan kasus positif baru sebanyak 3141 dengan kumulatif sebanyak 221.523. 

Data Kementerian Kesehatan, Bed Occupancy Ratio (BOR) atau ketersediaan tempat tidur untuk pasien dalam kondisi aman. Kondisi ini dapat mengantisipasi jika terjadi lonjakan 20 persen sesuai ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

"Tetapi tentu kita tidak harapkan itu akan terisi ya," ujar Dokter Reisa.

Dalam memerangi pandemi Covid-19, dia mengimbau masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan tanpa terkecuali di seluruh Indonesia. 

Pembatasan Sosial Berskala Besar masih tetap diberlakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. 

"Penerapan protokol kesehatan harus dilakukan secara bersama-sama, tidak mungkin menggantungkan pada pemerintah saja," pesan Dokter Reisa.  

Komentar