Ajang Food Startup Indonesia, 1.000 Pelaku Kuliner Ikuti Seleksi Inkubasi
ASKARA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berhasil menjaring 1.000 peserta food startup Indonesia (FSI) yang lolos menuju tahap berikutnya menuju tahapan inkubasi.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo menjelaskan, ajang FSI merupakan program membantu wirausaha atau pelaku usaha ekonomi kreatif di bidang kuliner.
"Kami harap dapat membantu pelaku ekraf kuliner untuk bangkit dan produktif kembali. Sehingga usaha kuliner mereka bisa berkembang dan memaksimalkan potensi yang ada," ujar Fadjar dalam keterangannya, Sabtu (22/8).
Sebanyak 1.000 peserta tersebut telah dikurasi dari 6.499 peserta Food Startup Indonesia MMXX yang pendaftarannya telah dibuka pada 20 April-31 Mei 2020 lalu.
Adapun profil dari 1.000 peserta tersebut terdiri dari 625 peserta pria dan 375 perempuan yang berasal dari 26 provinsi di Indonesia.
Rata-rata para peserta yang lolos ini memiliki jenis badan usaha food service yang jauh lebih banyak dibanding food manufacture dengan perbandingan 640:340.
Fajar menjelaskan 1.000 peserta lolos telah dikurasi berdasarkan besaran omzet yang dimiliki. Peserta dengan pendapatan kurang dari Rp 50 juta mendominasi baik dari jenis badan usaha food service (75 persen) maupun food manufacture (79 persen).
Sedangkan omzet terbesar dari kedua jenis badan usaha yaitu lebih dari Rp200 juta yang dimiliki 5-6 persen pendaftar. Besaran omzet ini dibuktikan pembukuan keuangan usaha turut dilaporkan kepada panitia Food Startup Indonesia.
"Selanjutnya 1.000 pelaku ekraf yang terpilih wajib mengirimkan pitch deck untuk dikurasi menjadi 100 finalis. Pengumuman finalis akan dilakukan secara daring dalam waktu dekat," ungkap Fadjar Hutomo.
Para peserta ekraf yang masuk sebagai finalis nantinya berhak mengikuti kegiatan Demoday yang rencananya dilaksanakan pada Oktober 2020 di Bali. Demoday FSI merupakan kegiatan mentoring dan pitching forum pelaku usaha kuliner.
Peserta Demoday berkesempatan mengikuti direct mentoring, business coaching, mendapat akses permodalan, sekaligus akses pemasaran.
Komentar